HARI BERSAMANYA

Will you be my girl?

Sebab,hati ini tak tau dari mana cintanya berlabuh.

***

Sayang, baju ini cocok gak sama mamah."

"Cocok kok mah."

Btw, mamah masih terbilang muda dengan usia 30 karena dulu mamah nikah usia muda.

Kujelajahi mataku mencari sesuatu yang membuatku tertarik, namun tak ada satupun yang kusuka.

Brukk!

Mamah menabrak seseorang dengan postur tubuh ideal.

"Maaf." Ujar laki-laki itu.

"Laki-laki itu membantu mengambil tas belanjaan mamah yang berserakan di lantai.

"Aduh Vely kemana ini?" Gumam mamah.

"Vely?"

"Iya, kenapa? Kamu kenal nak? Dia anak tante."

"Teman sekelas tante,saya Mike. Saya permisi dulu ya."

Laki-laki itu meninggalkan mamah dengan tangan merangkul pundak perempuan sebayanya.

"Kamu kemana aja sih? Mamah kerepotan dan kamu asyik dengan ponsel."

"Iya maaf, sini Vely bantu bawa mah."

"Mamah lapar nih, kita makan dulu yuk." Ajak mamah.

"Iyadeh mah, Vely juga lapar nunggu mamah belanja 2 jam."

Kami mencari tempat makan di mall yang cocok dengan selera.

"Makan di sini aja yuk mah." Ajakku.

Kami memasuki salah satu tempat yang makanannya cukup cocok dengan selera lidah kami.

Tanpa sengaja, aku bertemu Mike sedang makan disana juga. Mike menghampiri aku dan mamah yang berada di sebelah kanannya.

"Tante yang tadi ya?" Tanyanya.

"Eh kamu. Vely, ini nih yang tadi bantuin mamah." Ujar mamah.

"Mike?" Batinku.

"Cewek tadi mana Mike? Pacarnya ya?"

"Oh, dia pergi ke toilet tante, bukan pacar kok. Cuma adik."

"Adik? Setau aku kamu gak punya adik."

"Eeeem, eh adik sepupu maksudku."

"Yaudah tante pergi dulu ya."

Aku dan mamah meninggalkan Mike yang masih duduk disana. Aku masih bertanya-tanya tentang pengakuan Mike jika mempunyai adik.

Drrttt... drrttt..

Satu pesan dari WhatsApp bergetar. Tertulis nama Salma di notif.

"Mike WhatsApp kamu belum?"

"Mike?"

"Dia meminta nomor kamu ke aku lewat Instagram."

"Sumpah demi apa? Mike si cowok dingin tiba-tiba meminta nomorku?" Heranku.

"Seriusan."