(4) JOB

56 10 7
                                    

"Assalamualaikum, Bu.. "

"Waalaikumsalam. Shell? Shanum mana? " tanya Bu Karin karena Eshell datang sendiri.

"Gak tau, Bu. Eh itu! " Eshell menunjuk kearah Shanum yang baru saja datang dari pintu.

Shanum langsung saja duduk di sebelah Eshell menghadap Bu Karin.

"Kita mau masuk buku kasus ya bu gara-gara telat? " tanya Shanum sedikit parno. Terpengaruh ucapan Eshell tadi. Di sebelahnya Eshell tertawa tanpa suara.


"Bukaaaaan. Jadi gini loh... Kemarin itu, Ibu ada manggil Fatimah. Sebenarnya Ibu juga mau panggil kamu, Shan. Tapi, kata Fatimah kamu sudah pulang. "

"Oh, iya Bu.. Kemarin saya emang pulang lebih awal, ya biasalah, Bu. Hehe...." Shanum nyengir kuda. Dia malu setengah mati. Ditambah lagi, Eshell yang duduk di sebelahnya langsung menoleh ke arahnya spontan.

"Jujur banget lu!" Eshell mendesis singkat disebelahnya. Shanum hanya menoleh sebentar ke arah Eshell, setelah itu Ia kembali fokus memperhatikan Bu Karin.

"Jadi, Ibu cuma panggil Fatimah. Sebenarnya ini hanya Ibu tawarkan kepada Fatimah dan kamu, Shan. Tapi, Fatimah gak bisa. Karena harus mempersiapkan acara pameran mading. Dan kemarin, Fatimah menyarankan Eshell. Karena nilai sosiologi Eshell ternyata memang tinggi. "

"Fatimah memang juara kelas, Bu.. Tapi nilai sosiologi saya tetap lebih tinggi daripada dia!" kata Eshell sedikit membanggakan diri.

"Sombong! " Disebelahnya Shanum berdesis pelan.

"Bukan sombong, kenyataan!" jawab Eshell yang mendengar jelas apa yang dikatakan Shanum tadi.

"Jadi, Bu.. Ada hubungan apa sama nilai sosiologi? " tanya Eshell lagi.

"Gini, Ibu mau nawarin kalian untuk seperti magang gitulah, kayak anak SMK. Mengkaji masalah sosial di desa dengan menggunakan ilmu sosiologi. Untuk dua minggu kedepan. Ya, sama seperti magang, nanti kalian juga akan digaji." kata Bu Karin kepada Eshell dan Shanum yang saat ini sama-sama terheran-heran.

"Dua minggu, Bu? " tanya Shanum.

"Iya, dua minggu. Kalian jangan khawatir, ini adalah program sekolah, jadi kalian dianggap hadir. Tapi, kalian tetap harus kejar materi, ya. "

"Berdua, Bu? " tanya Shanum lagi.

"Iya, berdua. Tempatnya gak terlalu jauh, kok. Nanti Ibu kasi alamatnya lengkap. Ini suratnya, kalian kasi ke orang tua kalian." Bu Karin menyodorkan dua lembar surat itu kehadapan Eshell dan Shanum. Eshell dan Shanum mengambil surat itu.

"Ibu berharap banget kalian bisa. "

•••

Eshell, Zakka dan Fatimah saat ini sedang di perjalanan pulang. Mereka bertiga naik mobil Zakka.

Zakka yang mengemudi. Eshell duduk disamping Zakka, sedangkan Fatimah di belakang seorang diri. Zakka terbilang jarang sekali membawa mobil ke sekolah. Karena jarak rumahnya dan sekolah itu sangat dekat. Jalan kakipun sampai sebenarnya. Makanya menurut pandangan Zakka, membawa mobil ke sekolah itu hanya buang-buang bahan bakar saja. Lebih baik numpang Eshell. Hahaha.

MUARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang