Maaf

54 3 0
                                    

"Kalau aku bilang suka sama kakak, apa jawaban kakak?"

Aku tidak habis pikir, gadis manis seperti dia akan mengatakan itu tepat di hadapanku, dan jujur aku tidak merasakan jantungku berdebar-debar. Kau tahu? Hatiku sudah terlalu lama kosong, terlalu lama semu. Kalaupun itu ada, maka yang tertinggal hanya ragaku saja.

"Lah, kok malah diem kak? Jawab dong!"

Bibirku cuma tersenyum singkat sambil mengelus kepalanya. Aku tidak mengerti kenapa tanganku bergerak sendiri. Bagiku Hana adalah gadis yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Jadi, wajar kalau dia kuperlakukan seperti itu.

Tentu saja itu bukan masalah sebenarnya. Aku cuma tidak ingin mengatakan kebohongan kalau aku mencintainya. Aku hanya pria bodoh, mencintai seseorang yang memilih sahabatku sendiri. Dialah wanita satu-satunya cintai saat ini. Untuk saat ini, hatiku cuma berisi kebohongan belaka, dan anehnya aku malah membuat Hana mencintaiku seperti gadis lainnya.

Semakin aku memikirkannya, semakin kepalaku seperti terbelah. Hampir setiap hari Hana mengatakan, 'Aku cinta Kakak' tapi yang kujawab hanya anggukan kecil. Diapun tidak pernah menolak ataupun marah akan hal itu.

Walau kami punya hubungan, aku tidak pernah menyerahkan hatiku sekecil pun. Ini semua kebohongan yang tertutup rapat.

My Sad StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang