Sweet Night Angel

4.2K 512 15
                                    

Iqbaal kembali menghela napasnya saat tidur di tempat di mana istrinya tidak ada di sisinya. Ia melirik kedua tangannya, memegang selimut beserta bantal. Ia kembali menghela napasnya, Iqbaal dengan lemas, merapikan perlengkapan tidurnya di sofa itu agar membuatnya tidur nyenyak mala mini, dan dia sudah pastikan itu tidak akan nyenyak.

Semua sudah rapi menurut versinya, ia mengambil remot tv kemudian menyalakannya, mana tahu dengan menonton siaran tv malam-malam ini membuatnya lelah dan tertidur pulas. Sembari berbaring, ia menonton tv-nya.

Saat ia tengah asyik menonton tv-nya, tiba-tiba pintu kamar tidur dirinya dan (Namakamu) terbuka. Suara pintu kamarnya membuatnya ia mengalihkan fokusnya ke arah wanita cantik yang tengah turun dari tangga dengan wajah cantiknya yang cemberut.

Iqbaal seketika bangun dari tidurnya, ia dengan segera menyusul ke arah istrinya berjalan.

"Mau minum susu, sayang?" tanya Iqbaal yang melihat istrinya tengah mencari secara acak.

(Namakamu) mengusap perutnya dengan kedua tangan mungil itu, ia menatap Iqbaal yang kini berada di belakang punggungnya. "Mau bobo, tapi nggak bisa," adu (Namakamu) dengan imutnya.

Iqbaal dengan sayangnya membawa (Namakamu) ke dalam pelukannya, (Namakamu) pun melingkarkan kedua tangannya di lingkaran pinggang Iqbaal. "Mau tidur sama Iqbaal?" bisik Iqbaal dengan lembut.

(Namakamu) menggelengkan kepalanya, Iqbaal pun hanya mengusap punggung istrinya dengan lembut.

"Mau dinyanyiin Iqbaal," balas (Namakamu) dengan suaranya yang seperti anak kecil.

Iqbaal dengan senang hati menggendong (Namakamu) ala bridal style. Ia membawanya ke sofa ruang keluarga itu, (Namakamu) hanya menyandarkan kepalanya di leher Iqbaal dengan kedua tangannya melingkar di leher Iqbaal.

Iqbaal tidak menidurkan istrinya di sofa, tetapi tetap di dalam gendongannya sembari Iqbaal dalam posisi duduk.

(Namakamu) memejamkan kedua matanya dengan salah satu tangannya menarik pelan rambut Iqbaal, Iqbaal hanya menyandungkan lirik lagu acak.

"Iqbaal nggak bobok?" tanya (Namakamu) dengan kedua matanya yang terpejam. Iqbaal memberhentikan sandungan lagunya saat istrinya bertanya," nanti kalau istri Iqbaal udah tidur," balas Iqbaal dengan suara beratnya.

(Namakamu) membuka kedua matanya, ia menunjuk karpet ruang keluarga itu. "Kita tidur berdua di bawah yuk, Baal," ajak (Namakamu) dengan suaranya yang mengantuk.

Iqbaal mengernyitkan dahinya, "itu belum Iqbaal bersihin karpetnya, kamu di sini aja. Banyak debu di sana," tolak Iqbaal dengan lembut.

(Namakamu) menggelengkan kepalanya dengan pelan, ia menatap Iqbaal dengan wajah cantiknya yang cemberut. Iqbaal yang melihat itu dengan gemas menciumi istrinya dengan gemas.

"Tapi kalau tidur di bawah, Iqbaalnya harus dipeluk, ya?" tawar Iqbaal sembari meletakkan (Namakamu) di bawah. Iqbaal pun dengan sigap memberikan (Namakamu) bantal beserta selimut.

Setelah membuat istrinya nyaman, Iqbaal pun ikut tidur di dekat istrinya dan seketika (Namakamu) memeluknya dengan erat. Iqbaal mengecup puncak rambut istrinya dengan sayang.

"Dek, jangan buat Mamanya nggak bisa tidur, ya. Kasihan mamanya, Dek. Mamanya nanti sakit, Papa jadi sedih." Iqbaal mengusap perut (Namakamu) dengan sayangnya.

(Namakamu) tersenyum sembari menatap Iqbaal dengan perasaan cintanya, "dedeknya udah bobok, Papa. Mamanya cuma kangen sama Papanya aja, makanya nggak bisa tidur," bisik (Namakamu) dengan pelan.

Iqbaal tertawa mendengarnya, ia pun memeluk istrinya dengan sayang. "Iqbaal juga kangen sama istri Iqbaal, kangen dipeluk."

(Namakamu) mengecup bibir Iqbaal sekilas, lalu memejamkan kedua matanya.

Iqbaal mengusap pipi berona itu dengan lembut, "good night, my angel."

**

Bersambung

Broken Angel [Season II Of Me And My Broken Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang