Aldi dengan kedua tangannya mengepal berjalan menghampiri (Namakamu) yang tengah duduk di bangku taman kampusnya itu sendirian, kedua mata Aldi memerah menahan tangisannya.
"(NAMAKAMU)!" teriak Aldi dengan kuat.
(Namakamu) yang tengah terdiam di bangku taman pun seketika terkejut mendengar namanya dipanggil kuat. Ia membalikkan tubuhnya dan mendapatkan Aldi berjalan menghampirinya.
(Namakamu) berdiri dari duduknya saat melihat wajah Aldi yang menahan amarahnya.
Aldi menatap (Namakamu) dengan rasa bencinya, " KALAU LO MEMANG NGGAK MAU DIA BALIK KE DALAM KEHIDUPAN LO, SEHARUSNYA JANGAN BERI DIA KESEMPATAN UNTUK DEKAT LAGI SAMA LO! LO KASIH DIA HARAPAN, LO TERIMA PERLAKUAN BAIK DIA! DAN KINI LO HEMPASKAN DIA SETELAH DIA MULAI PERCAYA LAGI SAMA LO! SUMPAH, LO CEWEK BRENGSEK!" bentak Aldi dengan kuat.
(Namakamu) menatap kekecewaan Aldi kepadanya, Aldi bahkan mengusap airmatanya dengan kasar.
"APA SEBESAR ITU KESALAHAN YANG DIA PERBUAT KE LO, (NAMAKAMU)? SAMPAI-SAMPAI LO BUAT DIA HARUS SEMENDERITA ITU? LO TAU APA YANG MENGHANTUINYA SELAMA INI? KESAKITAN YANG LO BUAT UNTUK DIA!"
(Namakamu) mengernyitkan dahinya mendengar bentakan Aldi. Aldi ingin rasanya meninju perempuan di hadapannya. "APA NGGAK ADA RASA KASIHAN LO DENGAN PENDERITAAN DIA SELAMA INI? APA NGGAK ADA RASA SIMPATI LO MENGENAI KEHIDUPAN DIA? DIA LAHIR DENGAN KASIH SAYANG KELUARGANYA, TAPI KENAPA LO KASIH DIA KESAKITAN? HA?! MAU LO APA, ANJING!" Aldi menendang bangku taman itu hingga jatuh dengan emosinya.
(Namakamu) menangis seketika mendengar ucapan Aldi yang menusuk dirinya, ia benar-benar menangis.
Napas Aldi terlihat memburu, kedua matanya masih memerah menahan airmatanya kembali. "SEKARANG LO PUAS, KAN? LIHAT DIA KECELAKAAN MOBIL? DIA KOMA, DIA BAHKAN KRITIS SAAT INI! KARNA APA? ITU KARNA LO, ANJING! DIA MENABRAKAN DIRI DI PEMBATAS JALAN KARNA LO! SEMUA YANG TERJADI KARENA LO, (NAMAKAMU)!" Aldi berteriak dengan tangisannya.
(Namakamu) menggelengkan kepalanya dengan pelan, ia mengusap airmatanya yang jatuh. "Nggak, itu nggak mungkin. Lo bohong! Iya, lo bohong! GUE TAU LO BOHONG!" kini (Namakamu) menarik baju Aldi dengan kuat.
Aldi terjatuh dengan lemahnya, ia menangis dengan sedihnya. "Sahabat yang paling gue sayang kini di antara hidup dan mati. Kenapa harus dia yang lo sakiti (Namakamu)? Kenapa?" isak Aldi tidak tertahankan.
"DI MANA DIA SEKARANG? DI MANA DIA SEKARANG?!" teriak (Namakamu) dengan histeris.
Aldi menggelengkan kepalanya dengan tangisannya yang tak tertahankan.
(Namakamu) berlari meninggalkan Aldi dengan tangisannya yang kuat. "Iqbaal," panggil (Namakamu) dengan isakannya.
**
Karma itu akan selalu ada di dalam kehidupan kita, mau kita berbuat baik ataupun itu jahat. Karma tergantung dengan sipemiliknya, dia akan menjadi baik jika pemiliknya baik, dan dia akan menjadi jahat jika pemiliknya juga jahat. Dan sekarang, aku tahu karma itu kini berputar di dalam kehidupanku, dan karma apa yang kini datang padaku.
Karma jahatku, karma yang aku buat sendiri, karma yang akan menghantuiku seumur hidupku. Aku menyesal, aku sungguh-sungguh menyesal dengan semua ini. Benar, penyesalan akan selalu datang paling akhir.
Tidak ada lagi kesempatan yang akan Tuhan beri kepadaku, semua itu sudah diberinya dan aku menyia-nyiakan kesempatan. Pertemuan singkat itu bukanlah awal dari kebahagiaan, melainkan awal dimulai kesengsaraan di dalam hidupku.
Maafkan aku, Iqbaal. Ada yang mencintaiku dengan tulus tetapi aku menyia-nyiakannya begitu saja.
Maafkan aku, jika cintamu tidak pernah kubalas dengan sesempurna cintamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Angel [Season II Of Me And My Broken Heart]
FanfictionBahkan di balik kesakitan yang kau berikan, masih ada cinta yang bersarang di dalam hatiku hanya untukmu. 📎 Cerita kisah cinta Iqbaal Gerald Pratama dan (Namakamu) Agata di kuliah. 📎Season II dari Me and My Broken Heart.