Tiga

3.4K 347 40
                                        

Kemarin gosip tentang Chanyeol si tukang tawuran kecelakaan didekat sekolah menyebar luas dikalangan murid-murid. Mereka semua heboh dengan itu, terutama untuk penggemar Chanyeol, pastinya mereka akan sedih.

Tapi tidak untuk Baekhyun, malah dia ketakutan akan hal itu. Dirinya yang memberi surat terkutuk itu untuk Chanyeol.

Irene melihat tatapan ketakutan Baekhyun, omong-omong mereka bakal senam lagi. Tapi peraganya digantikan yaitu, Changmin, Kyungsoo, Daniel dan Jinyoung.

Baekhyun dan Irene sebaris, dibarisan tengah agar si tua menjijikan itu tidak melihatnya atau tepatnya melihat bokongnya.

"Hey, kenapa kau begitu ketakutan?" ucap Irene yang melihat Baekhyun gelisah sambil menggerakkan tubuhnya seirama dengan lagu.

"Aku tidak."

Irene berhenti lalu menatap Baekhyun datar, dia tidak bisa membohongi Irene karena sikap Baekhyun itu sudah terlalu dia hafal mati didalam otaknya.

"Baiklah sedikit." cicit Baekhyun sambil melihat Irene dari ekor matanya.

Semakin datar tatapan Irene kepadanya, membuat Baekhyun mengerang pelan. "Iya aku sangat ketakutan sekarang." finalnya.

"Setelah senam bodoh ini kau ceritakan kepadaku dan Jinyoung."

.
.
e)(o
.
.

"Jadi begini, aku mendapatkan surat peringatan hal buruk, awalnya aku tak percaya tapi setelah kemarin aku terjatuh dari tangga, ya walaupun tidak terluka tapi menurutku itu nyata." jelas Baekhyun saat mereka sudah duduk dikantin.

Alis Jinyoung berkerut tanda dirinya bingung. "Isi suratnya apa?"

"Isinya seperti 'Kalau kau tidak mengirimkan surat ini, maka kau akan tertimpa musibah, cepat kirim atau dalam jangka waktu 10 detik dari sekarang kau akan terkena musibah dan kau langsung mempercayai surat ini.' begitu, dan aku kasih ke Mino, Kim Saem serta Park brengsek Chanyeol itu."

"Aku ketakutan pas tau si brengsek itu kecelakaan, dan untungnya tidak parah, aku merasa menyesal memberinya surat itu tapi apa boleh buat, dia mengambil ciuman pertamaku. Padahal aku ini straight fuck."

Jinyoung dan Irene membeku seketika saat melihat Chanyeol tiba-tiba berada di belakang Baekhyun dengan wajah kaget serta marah. Terlihat dia sepertinya dari tadi mendengar percakapan serta ocehan Baekhyun.

Duo Bae itu mengisyaratkan Baekhyun untuk berputar kebelakang. Baekhyun yang mengerti isyarat itu menoleh kebelakang dan terkejut batin melihat orang yang dari tadi menjadi bahan pembicaraannya sedang menatap dirinya dengan ekspresi marah.

Lantas Chanyeol menarik tangan Baekhyun, mengisyaratkan kedua Bae itu untuk diam lalu membawa Baekhyun ke belakang bangunan sekolahnya. Disana sepi karena tempat ini terlihat angker, tapi begitu tidak ada hantunya juga.

"Jadi kau yang memberiku surat kematian itu, brengsek?"

Dia menghempas tangan Baekhyun kasar dan kuat, sedangkan pemilik tangan itu meringis karena pergelangan tangannya diremas kuat serta bahunya yang sakit karena terhempas.

Baekhyun menatap wajah Chanyeol angkuh dan kesal, membuang ketakutannya tadi. "Kalau iya kenapa hah?"

Si tukang tawuran menatap sosok didepannya dengan pandangan tidak percaya. Berani sekali si pendek ini kepadanya, begitulah pikiran dia saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[iii]. Senior + ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang