Haloo minna, kembali lagi dengan saya~
Pair hari ini: SasuSaku, NaruSaku, dan Saino! >,<
Selamat membaca minna~
***
Jika saja hewan bisa mandi sebersih manusia, sudah pasti Sea memilih untuk menggosok rambut-rambut putihnya sendiri. Tidak seperti sekarang. Sedari tadi, Sasuke sibuk memandikan Sea di kamar mandi. Biasanya anjing putih itu tak penah meronta jika dimandikan, kecuali dalam kasus ini.
Sasuke memandikan Sea lebih kasar dari pada Sakura. Sudah pasti itu sangat menjengkelkan!! Setelah terbiasa dengan sentuhan tangan Sakura yang halus, kini Ia dibersihkan oleh Sasuke yang bertangan dingin, persis seperti orangnya. Berkali-kali Sea meronta dan menggonggong, lalu menggeram keras.
"Kau tak bisa diam?!"
Wurf wurf!!
"Ck!!"
Wufr!! Wurff!!!
"Diaam! Yang sini belum kugosok!!"
Ggggrrrrrrr......
"Heii!!"
"Sasuke!!! Kau apakan Sea-ku yang tampan??" Teriak Sakura dari luar sana, membuat telinga Sasuke semakin berdenging saja. Tidak anjingnya tidak pemiliknya, berisik semua.
"Dilihat bagaimanapun juga, aku lebih tampan." Dengus Sasuke sebelum akhirnya kembali fokus pada Sea yang meronta.
Sejujurnya, ini salah Sasuke sendiri. Semalam Ia terus mengusik Sakura, mendorong-dorong tubuhnya agar bisa tidur di sebelah Sakura. Entah kenapa Ia tak ingin tidur di ranjang sendirian, jadi Sakura memintanya memandikan Sea jika ingin tidur bersama. Dan sialnya, Sasuke menerima itu. Oh, perlu diingat, mereka hanya tidur bersama, tanpa melakukan apapun.
Itachi sedang sibuk mengurus berkas-berkas toko Sasuke di bawah. Ia hanya perlu membacanya, tak perlu sampai ditemani Sasuke segala. Tapi bagaimanapun juga, ini urusan pekerjaan. Setelah mengurus Sea, Sasuke berniat untuk turun menemani Itachi.
Tapi terkutuklah anjing putih Sakura ini, Ia terlalu sulit ditangani!! Untung saja Sea tak suka menggigit seperti ajing liar luaran sana.
"Astaga! Kau justru menakuti Sea-ku!"
Sakura berjalan masuk, menghampiri Sea dan menenangkannya.
"Kenapa tidak kau saja yang mandikan? Dia tak suka denganku!"
"Tentu saja karena kau itu kasar!"
Sasuke menggeram dan berdiri, namun Sakura langsung menyuruhnya pergi.
"Sudahlah, kau tak bisa diandalkan! Makanlah, sudah kusiapkan sarapan."
Dalam situasi ini, Sakura terlihat marah. Namun Sasuke tak risau dibuatnya. Jujur Sasuke merasa sangat sangat sangat senang bisa meninggalkan kewajiban tambahan yang terkutuk ini.
"Kuharap kau menyediakan jus tomat untukku." Sahutnya senang dan berjalan keluar kamar mandi.
Usai memandikan Sea dan mengeringkannya, Sakura langsung beralih ke dapur lagi untuk kembali membuat ice cream yang Ia dapatkan resepnya dari Naruto beberapa hari lalu. Ini memang hari libur Sakura, tapi niatnya untuk belajar memasak sama sekali tak surut. Selagi ada waktu, kenapa juga Ia tak mencoba membuatnya sendiri?
Sasuke terus memperhatikan gerak gerik pacarnya dari belakang, sambil sesekali meneguk jus tomat. "Apa yang kau buat?" Tanya Sasuke datar.
"Tak perlu tahu. Tenang saja, aku akan menjadikanmu sebagai penilai nantinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Totally Fate
FanfictionMereka tak bersama. Mereka tak saling peduli. Mereka tak pernah bersatu. Namun sebuah janji dibentuk, mewujudkan kedua takdir mereka. Janji yang tak pernah menjadi dugaan. Tak pernah menjadi harapan. Namun menjadi ikatan yang teramat erat. **** *Cha...