13. Semburat Senja untuk Penjelasan

231 24 9
                                    

Kadang aku tak mengerti.

"Hinata-chan, sedang apa kau?"

Mengapa aku tak bisa mengendalikan perasaanku sendiri?

"Hinata-chan, lihat ini! Aku bisa melakukan seperti yang di buku! Bukankah hebat?!"

Tidak, kalian tak bisa menyebutku jalang! Tidak, aku tidak suka!!

"Tentu saja Hinata-chan, aku akan mengajakmu ke sana suatu hari nanti."

Kumohon, aku hanya gadis biasa.

"Aku akan membuatmu tertawa, aku akan membuatmu bahagia."

Aku mengerti, aku salah.

"Kita akan bersama, sampai saat tua nanti. Selamanya."

Tapi, bukankah semua orang memiliki kesahalan? Termasuk masalah hati, bukan?

"Kau menyukainya, Hinata-chan?"

Lalu mengapa hanya aku yang disalahkan??!

***

Ruang gabungan itu kini dipenuhi dengan suara-suara khas dapur. Gurauan mereka semakin membuat ramai suasana, terlebih karena Naruto dan Konohamaru yang selalu heboh kapanpun dimanapun.

Sesekali Karin nampak cukup nyaman bersenda gurau dengan Sakura, namun tak banyak yang mereka bicarakan. Hanya membicarakan hal-hal umum, tak pernah ada yang menyangkut soal pacar, laki-laki, ataupun Sasuke. Sakura memang tak terlalu menganggap itu hal penting, lain halnya dengan Karin. Perempuan ini sejujurnya ingin tahu sudah seperti apa hubungan mereka, tapi jika Ia bertanya, maka Ia akan menyakiti diri sendiri. Ironis sekali.

Sampai beberapa waktu kemudian Sasuke kembali memasuki ruangan, setelah mengurus tokonya yang kini sudah diambil kendali oleh bawahannya. Sesuai kemauan Sakura, Sasuke akan membantu persiapan mereka. Toh Ia tak cukup buruk dalam hal masak-memasak. Setidaknya, Ia bisa memotong bawang tanpa pisau yang terbalik.

Sasuke mendekati Sakura tanpa mengatakan apapun. Seakan mengerti, perempuannya itu mengambil beberapa bahan dan menyerahkannya pada Sasuke. "Urus ini."

Onyx gelap itu menatap bermacam-macam buah didepannya. Naruto segera berdiri. "Ah yang itu biar aku saja. Hanya akan dijadikan pelengkap makanan penutup. Kurasa pekerjaan ini lebih cocok untukku."

Segera beralih, Sasuke kini mengerjakan kerang yang Naruto tinggal. Posisinya berada di tengah-tengah Sakura dan Karin. Tidak nyaman, sungguh. Jika saja kerang yang dikerjakannya tidak harus segera diolah oleh Sakura dan Karin, mungkin Ia sudah pindah tempat. Tapi Sasuke tahu persis Naruto ahlinya soal makanan penutup, jadi sudah sewajarnya Ia bertukar tugas dengan pria itu.

"Apa kabar, Sasuke-kun?" sapa Karin setengah berbisik, tepat ketika Ia berdiri di sebelah Karin.

Sakura hanya menatap datar. Rasa curiga tertutup dengan kecuekkannya. Sasuke menatap Sakura sekilas dan berkata, "baik."

Hening. Tak ada percakapan lagi di antara ketiga orang itu. Hanya suara gurauan Naruto dan Konohamaru saja yang mendominasi.

Sampai kerang yang menjadi tugas mereka usai diolah sudah. Sakura dan Sasuke beranjak untuk mengurus masakan lain, sedangkan Karin membantu Konohamaru yang nampak sedikit kesulitan.

"Sa-chan, dimana kau taruh tomatnya?" tanya Sasuke yang saat itu tengah mengaduk-aduk isi kulkas.

"Eh? Tidak ada di sana?"

Totally FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang