The Second Chance

870 108 13
                                    

"Dok, bisakah kau memperpanjang sedikit waktu yang ku punya?"

"Bukankah kau yang mengatakan bahwa kau bosan dengan hidupmu?"

"Aku memang mengatakannya. Tapi saat ini aku mempunyai alasan ..... alasan mengapa aku hidup.

Aku sudah mengusir ibuku, aku mengatakan padanya bahwa jika aku gagal .... aku tidak ingin melihat air matanya untukku.

Dan jika ini berhasil, setidaknya aku masih bisa membendung ait matanya."

"Aku tidak bisa menjamin keselamatanmu, karena kau sudah membiarkan ini terlalu lama."

"Tidak apa. Asalkan aku sudah memperpanjang sedikit waktu yang ku punya untuk membahagiakan dirinya"

***********

[Wayo]
"Ma, apa kau sudah memasak sesuatu?"

Aku berjalan menuruni tangga dengan tubuh lemasku karena masih mengantuk dan mulai berjalan menuju dapur.

"Sebentar lagi." Jawab mamaku dari dapur.

Begitu aku sampai di sana aku bermalas-malasan sejenak.

"Yo, apa besok kau bisa menemani ibu kerumah nenekmu?" Tanyanya mamaku.

"Aku tidak bisa, ma. Aku ada kompetisi piano dengan Ming di Chiang Rai besok." Jawabku.

"Oh, begitu. Ya sudah. Nanti bantu ibu berkemas yaaa. Ibu mau berangkat hari ini."

"Hah? Kau mau berangkat hari ini?"

"Iya, karena kau tidak ikut dan berangkat besok ... jadi ibu berangkat hari ini saja karena kau masih bisa membantuku."

Lalu aku hendak meneguk segelas air putih, tetapi ibuku memberitahuku soal P'Pha.

"Oh ya, tadi Phana menelfon melalui telfon rumah. Dia bilang dia mencoba menghubungi ponselmu berkali-kali tetapi ponselmu mati, apa benar?"

"Mungkin, ma. Soalnya aku tidak mengecek ponselku semalam." Jawabku. "Ada apa emang?" Sambungku bertanya.

"Tidak. Phana hanya memberitahu bahwa ia sedang menjalankan pengobatan hari ini."

Aku cukup terkejut karena hal itu, P'Pha sama sekali tidak memberitahuku mengenai hal ini. Dan aku tetap berpikir positif, mungkin saja ia sudah memiliki tekad untuk menempuh hidup barunya tanpa kesakitan lagi meskipun butuh waktu yang cukup lama.

Malam pun telah tiba, P'Pha menjemputku di rumah untuk berkencan. Kencan kami memang tidak mewah dan tidak berkelas, sebut saja jalan-jalan di taman.

Tapi karena hal itu, aku bisa merasakan cinta sesungguhnya.

Aku langsung tanyakan perihal tadi pagi yang dimana ia tidak memberitahuku bahwa ia menjalankan pengobatannya.

"P'Pha." Ucapku.
"Pagi tadi mengapa kau tidak memberitahuku bahwa kau menjalankan pengobatan." Tanyaku.

"Oh, aku mencoba menghubungimu pagi tadi. Tapi ponselmu mati, apa ibumu tidak memberitahumu?"

"Ibu memberitahuku, tapi aku masih meragukannya."

"Dan apakah itu artinya kau meragukanku juga?"

Stay With Me, P'Pha. [Friday Night]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang