Accident

67 2 1
                                    

**

Dilain tempat suara musik yang sangat keras dan menggema di telinga. Ya disini keberadaan dua pria yang sangat tampan yaitu capt Revan dan CEO Willy, mereka menghabiskan beberapa wine didalam club tersebut. Disisi lain Revan sangat-sangat menikmati sekarang apa yang ada di hadapannya yaitu beberapa minuman yang beralhokol bermerek dan yang pasti kadar alkoholnya lebih tinggi.

"Gue ngerasa seperti melayang di udara karena efek yang terlalu banyak gue minum-minuman beralkohol ini. Penglihatanku sudah mulai tidak terkendalikan apalagi tubuhku, walaupun sebenarnya gue sangat mabuk besar tapi gue masih diberi kesadaran oleh Tuhan".

Sambil gue mengecap minumanku, tapi sepertinya ada yang memanggilku. Gue sendiri sama sekali tidak menghiraukan panggilan tersebut, gue tetap fokus terhadap apa yang ada didepanku. Gue memang dari tadi duduk sendiri tanpa ditemani oleh si Willy yang ntah dia ada dimana sekarang. Gue gak terlalu memusingkan, seperti kalian ketahui bahwa Willy kalau ke club selain menikmati musik, minuman-minuman yang haram ya dia juga sangat lihai dalam memainkan seorang wanita jadi gak heran aja kalau keadaan seperti ini dia menghilang ntah kemana keberadaannya.

Tanpa aba-aba seorang wanita cantik, bertubuh ideal plus putih siapa yang tidak tergila-gila dengan pandangan seperti ini dan pria mana yang tidak menyukai wanita seperti itu karena gue adalah pria normal jadi gue tanpa berkedip saat melihat kearah wanita itu. Tetapi seketika gue langsung sadar dan memalingkan tatapanku kearah minumanku. "Dan ya sepertinya gue mengenal dia, dia adalah seorang pramugari yang satu time sama gue minggu kemarin pada saat flightku di Bali, tapi kalian tau sendiri kan kalau gue itu orangnya sangat cuek plus dingin disaat sedang bekerja walaupun sebenarnya diluar pejerjaan terkecuali yang sudah dekat denganku".

Dan wanita itu tanpa permisi dia sudah mengambil tempat pas disamping tempat dudukku, ya disampingku ada kursi yang kosong karena itu adalah kursi yang ditempati si Willy tadi.

***

Hmm, maaf captain saya duduk tanpa permisi dengan anda (ucapan yang formal dengan nada yang menggoda).

"Menjijikan batinku", gue tanpa melihat dan mengabaikan ucapannya dan lagi-lagi dia tanpa permisi dia menyenderkan kepalanya dibahuku "ya ampun lagi-lagi dia menggodaku disaat situasi seperti ini!!!".

Gue mulai beranjak dari tempat dudukku, karena kalau gue masih tetap dengan situasi seperti tadi bisa-bisa "imanku goyah". Kulihat dengan wajah keselnya dan dia terus memanggilku dengan nada manja yang menggoda, tapi gue sama sekali tidak merespont panggilan yang menjijikan itu. Gue segera menuju keparkiran dan pulang keapartemenku, " ya memang si CEO itu menitipkan kunci mobilnya sama gue karena dia gak pulang malam ini diapertemennya ntah dia mau bermalam dimana?".

Dengan emosi gue udah gak bisa lagi dikendalikan plus kesadaran normalku sedikit menghilang. Gue memukul stir yang ada dihadapanku dan membuat tanganku memerah. Gue melajukan mobil si CEO dengan kecepatan tinggi tanpa berpikir dengan keadaanku yang sekarang sedang mabuk berat.

Disaat perjalanan menuju keapartemenku tiba-tiba gue gak bisa mengebdalikan mobil yang gue bawa dan...Bruk, brukkkk.. Dengan kesadaranku mulai menghilang karena benturan keras distir mobil, tapi sebelum gue kehilangan kesadaran gue masih bisa mendengar dengan samar-samar suara seorang gadis yang sepertinya dia sangat panik. Sebisa mungkin gue melihat kearah gadis tersebut dengan menglihatan minim sehingga tak sadarkan diri.....

TBC.....

Responsibility & Decision  "My Heart"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang