Prove Willy

66 2 0
                                    

Nah guys mungkin dari kalian ada yang bulum terlalu mengenal si CEO Willy. Maka dari itu guys, aku akan memperkenalkan di chapter kali ini.

^^^

Di pagi hari yang cukup cerah dan menyenangkan bagi seorang pria yang sedang duduk manis dengan secangkir minuman yang memiliki ciri khas dan aromanya sangat melekat yaitu kopi, tentu tak sedikit para pria ataupun wanita yang menyukai minuman tersebut. Ya kenalin, gue adalah Willy Davintion Bram, seorang CEO muda diperusahaan ternama di Negara ini. Gue anak dari seorang bisnisman yang terkenal, siapa lagi kalau bukan James Anderson Bram dan Devi Arganita Bram. Gue memang terlahir dengan wajah yang sangat tampan, berkulit putih, dengan hidung yang mancung dan keturunan dari keluarga Bram yang sangat terpandang dimata para pebisnis di dunia.

Kebetulan hari ini gue gak kekantor dengan alasan, gue ingin istirahat walau hanya sehari saja. Dengan keadaan seperti ini gue memang paling suka bersantai di apertemenku tanpa dengan tumpukan kertas, dokumen-dokuman plus layar laptop.

Dengan tubuh yang cukup bugar dan pikiran yang rileks, sambil membolak-balikan buku yang ada ditanganku. Tetapi dengan keadaan seperti ini gue sedikit emosi  karena disaat seperti ini ada yang menggagu aktivitas santaiku. Gue langsung melihat kearah layar ponselku dan kulihat nama yang tertera Captain siapa lagi kalau bukan si Revan. Gue segera menggeser layar ponselku, belum sempat gue mengeluarkan suara tapi yang disebrang sana sudah memulai duluan ya dia tanpa mengucapkan salam dan langsung pada intinya, yang pasti gue sedikit terkejut terhadapnya karena ntah angin dari mana dia menyuruh gue untuk menjemputnya dikantor dednya.

Gue melangkahkan kakiku untuk mengambil kunci mobilku dan segera pergi menjemput si Captain kaku itu, tapi ditengah perjalanan rasanya tenggorokanku sangat kering karena sedari tadi gue gak sempat meminum air mineral sehabis meminum kopi, gara -gara si Captain itu menelponku dengan suara yang sedang marah. Ada apa sama si Captain kaku plus dingin itu?.

Gue sambil melirik-lirik samping kiri kanan dari dalam mobil untuk mencari minimarket. Tak membutuhkan waktu yang lama, gue pun melihat minimarket dan mencari tempat parkir. Sesampainya di minimarket tersebut, gue segera mencari air mineral dan langsung membayarnya dikasir. Setelah selesai, gue pun keluar dari minimarket tersebut tanpa melihat orang-orang yang ada disekitarku ataupun jalanan karena gue lagi asyik membuka tutup botol air yang gue habis bili dan ya gue nabrak seorang gadis.

"Gadis itu langsung kehilangan keseimbangan dan alhasil dia terjatuh dengan wajah keselnya dia melihat kearahku". Ya ampun inikah seorang putri yang diutus untuk menjadi mendampingku kelak, satu kata buat dia Natural batinku. Dia tanpa melontarkan sepata kata pun dan segera memungut buku-bukunya yang berhamburan, gue berjongkok dengan niatan ingin membantunya tapi buku-buku tersebut sudah berada ditangan mungilnya. Dia melihat kearahku lagi dengan tatapan yang tajam dan wajah cueknya itu, sementara gue sedari tadi sangat terpanah oleh kecantikannya dan ya tatapannya dengan bola mata yang begitu indah, dan gue memunculkan senyuman termanisku kearahnya. Gue
sendiri gak sadar bahwa dia sudah beranjak dari tempat tersebut. "Asal kalian tau guys minimarket yang tempatku membeli air mineral sangat dekat dengan sebuah perpustakaan".

Responsibility & Decision  "My Heart"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang