#3. Keputusan.

8.4K 1K 45
                                    

Votement yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

oOo

V dibawa ke kamar Ibu Suri. Kamar ini yang sangat indah dan luas, dan V akui itu. Tapi tetap saja ia membenci semua hal tentang istana ini.

Ada dayang dan pelayan laki-laki yang tadi berada disamping Dayang Taeyoon, dan V tidak tau siapa namanya. Namun menurutnya pelayan ini sangat cerewet padahal dia namja.

"Apa yang kau lihat hah?! Kenapa kau begitu merepotkan? belum satu hari di sini kau sudah berurusan dengan ibu suri. Dan lihatlah, apa yang akan ibu suri lakukan padamu. Kau pasti akan tamat V !" ujar pelayan itu.

"Aku lebih sudi mati dibandingkan mengabdi pada kerajaan sial ini" balas V santai.

"Aish! Kau benar-benar. Semoga Tuhan mengabulkannya!" balas pelayan itu lagi.

Tidak lama kemudian rombongan Ibu Suri tiba dikamarnya.

"Yang mulia Ibu Suri tiba!!" ujar Pelayan pintu kedatangan.

"Yang mulia Ibu Suri" hormat pelayan Namja itu.

"Ya. Hoseok Agga kau bisa tunggu diluar" ujar ibu suri

"Tentu ibu suri" hormat Hoseok membungkuk.

V bergeming, tidak gentar ditatap tajam sekalipun oleh ibu dari rsja dinasti ini. Seokjin memperhatikan penampilan budak didepannya ini.

Wajahnya cantik, namja ini memiliki wajah yang cantik. Tapi pakaian yang dipakainya sungguh tidak sebanding dengan ruangan indah tempatnya berdiri saat ini. Apalagi sikap yang dimiliki namja ini sungguh sangat tidak tau diri.

"Jadi siapa namamu hmm?"tanya Seokjin tenang.

" untuk apa anda ingin tau nama budak seperti diriku ini, ibu suri yang terhormat?"ujar V sinis.

"Hh.....seperti yang kau katakan tadi, kau seorang budak. Tapi kau bersikap tidak tau diri seperti ini. Sebenarnya, aku bisa langsung menyuruh prajurit untuk memenggal kepalamu, tapi kau beruntung V...."

Mata V sempat membesar mendengar kata penggal, tapi dia berusaha tetap tenang.

"Aku tau, kau bagian dari korban perang. Kau menderita dan jauh dari keluarga dan negerimu. Hidupmu begitu menyedihkan bukan? V dengarkan aku, aku tidak perduli jika kau ingin pergi dari dinasti ini sekalipun, tapi satu hal yang harus kau ingat. Putraku, yang mulia Raja Baginda Jeon Jungkook tidak pantas untuk kau hina. Dia begitu agung hingga kau tidak akan bisa menggapainya, kau paham itu?"

V ingin memotong perkataan ibu suri itu, tapi entahlah orang ini sangat mengerikan, tatapan matanya seolah bisa menenggelamkan V saat itu juga.

"Seharusnya jika kau memang pandai, kau akan bersikap dan hormat pada dayang-dayang itu. Kau seharusnya mempercantik dirimu, persis seperti teman-teman budakmu itu. bukan berdiri didepanku dengan pakaian yang bahkan lebih buruk dari sampah seperti ini."

V masih terdiam. Ibu Suri lantas menatap V remeh.

"V kau tau, seorang budak sepertimu di kerajaan ini diperlakukan dengan baik, apalagi jika kau bisa menarik perhatian Baginda Putraku, kau bisa menjadi haremnya, kesayangannya. Dan jika kau bisa melahirkan bayi laki-laki maka status budakmu akan hilang. Kau akan menjadi selir sah dari Putraku. Dan bayangkan itu V, hidupmu akan menjadi jauh lebih baik dan terhormat. Kau akan berdiri ditempat yang sama dengan para harem raja, persis seperti yang kau lihat di istana harem tadi."

V terlihat menatap lantai marmer yang dipijaknya, tapi dalam hati dia membenarkan perkataan ibu suri ini.

"Daripada kau terus bersikap kurang hajar seperti ini, maka bisa dipastikan kau akan berdiri dan mendekam dipenjara bawah tanah yang menjijikan, pikirkanlah itu baik-baik.
Hh.....sekarang kau bisa keluar" ujar Seokjin memerintah.

V menunduk berjalan kearah pintu keluar. Budak cantik itu berfikir atas apa yang diucapkan Ibu Suri tadi. Benarkah hidupnya akan seindah itu jika dia menuruti peraturan yang ada?

Hah. Entahlah V sendiri bingung....

***

Baginda Raja Jeon Jungkook baru saja melaksanakan rapat dengan para menteri, rapat tadi merupakan pertama kalinya Jungkook bisa melihat mana mentri-mentri yang berpihak padanya dan mana yang tidak, mekipun didepannya para mentri itu bersikap baik, tapi Jungkook tau dengan benar mereka bisa menusuknya dari belakang.

Siapapun bisa berubah menjadi iblis jika berhubungan dengan tahta, itulah yang ada dipikiran Jungkook.

Raja tampan itu berjalan tegap dengan Jimin disampingnya, ada 2 prajurit lain yang berjalan dibelakang mereka.

Rombongan raja melewati lorong-lorong indah khas kerajaan dengan taman yang menghiasinya, saat berada dipertigaan Raja baru dinasti Jeon itu hendak berbelok kearah kanan sebelum sebuah suara renyah seorang anak kecil menghentikan laju kakinya.

"Baginda"

"Salam hormat Baginda. Putramu pangeran Hansung telah tiba, semoga Tuhan selalu melindungi baginda"

Jungkook tersenyum pada putranya Pangeran Hansung beserta Permaisurinya Nayeon, dan iring-iringan para pelayan yang tengah menunduk hormat padanya.

Raja tampan itu mendekat dan berjongkok tidak jauh dari sang putra Pangeran Hansung. Anak itu mengerjap dengan lucu dan Jungkook sendiri sudah merentangkan tangannya kokohnya mengisaratkan agar Hansung memeluknya.

Grep.....

Tangan mungil dari Hansung mendekap punggung lebarnya dengan lembut, lalu Jungkook berdiri menggendong sang putra yang manatapnya gembira.

"Baginda! Hansung sangat merindukan Baginda....." ujarnya sambil menatap sang ayah dengan senyum lima jarinya.

"Ah.....ayah juga merindukan Pangeran. Pangeran tidak nakal dan tidak merepotkan Ibunda mu bukan?" tanya Jungkook lembut.

"Aniyo Baginda! Hansung sudah jadi Pangeran yang baik sekarang, benarkan Ibunda?" tanya Hansung meminta pendapat sang ibu.

Nayeon hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ah jinja? Hmm.....kalo begitu mulai besok kau harus belajar dengan paman Jimin agar kau bisa menjadi pangeran yang hebat...Ok, pangeran?"

"Ne.....Baginda, aku akan belajar dengan paman Jimin ne" kata Hansung membalas senyum sang ayah.

Jungkook menurunkan sang putra dari gendongannya, berdiri dengan menggenggam tangan mungil Hansung menghadap Nayeon.

"Selamat datang Nayeon, istirahatlah dan jaga putraku dengan baik" kata Jungkook sambil melepaskan genggaman tangan Hansung lalu menyerahkannya pada sang ibu.

"Ne......terimaksih Baginda, aku pasti akan menjaga Pangeran Hansung dengan baik" ujar Nayeon sambil ternyum cantik pada Jungkook.

"Aku pergi, dan Hansung jangan lupa besok ok?"

"Ne baginda!" balas Hansung semangat.

Jungkook pun berbalik pergi, diikuti Jimin dan 2 prajurit dibelakannya. sementara Nayeon hanya tersenyum bahagia sambil menggenggam tangan mungil Hansung. Pangeran mungil itu juga tersenyum bahagia melihat tubuh tegap sang Ayah yang tadi memeluknya sayang.

.

.

.

.

Tbc.

Semoga suka.....

Votement yakkk

The Glory Jeon's Dynasty (Kookv Version) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang