11. Hal Aneh ✅

2.9K 311 11
                                    

Qie mengayunkan tangannya dengan gerakan acak, bahkan dia sampai berkeringat. Gadis itu sukses membuat tempat tidurnya hancur berantakan akibat ulahnya sendiri. Qie membuka jendela kamarnya, merasa panas dan pengap karena aktifitas tidak senonohnya.

Gadis itu menatap langit malam yang tampak sempurna dengan rembulan dan bintang yang menghiasinya. Ingatan Qie kembali pada pertarungan sebelumnya, ia yakin bisa menggunakan sihir dengan baik. Tapi sudah seminggu sejak pertarungan berlangsung, Qie tidak bisa menggunakan sihirnya lagi. Entah pergi ke mana kemampuannya itu?

Para master juga sibuk mendiskusikan hal itu, kemungkinan terbesar Qie mampu menggunakan sihir adalah karena gadis itu terhimpit situasi dan kondisi. Dengan arti lain Qie belum menguasai sihirnya sepenuhnya. Tentu saja, dia bahkan baru mengetahui elemen dasarnya dan belum mempelajari sepenuhnya.

“Aku harus belajar lebih giat,” gumam Qie sembari menopang dagunya.

Seekor hewan kecil berbulu putih meloncat masuk ke dalam kamar Qie melalui jendela yang terbuka. Qie terperangah mendapati hewan itu kini duduk di dekat kasurnya. Qie ingat betul bahwa itu adalah hewan yang dulu membangunkannya agar tidak telat sekolah, hewan yang bisa berbicara itu.

“Kenapa kau menatapku dengan tatapan mengerikan?” tanya rubah putih itu.

“Kau tau ... di dunia sihir ini aku merasa tidak berguna,” tutur Qie lesu.

Jauh berbeda dengan dunia manusia, di sana Qie terbiasa hidup mandiri dan selalu bisa diandalkan. Dari situ Qie memiliki kepercayaan diri teramat tinggi, namun di dunia sihir berbeda 180°. Gadis itu mengembuskan napas gusar.

“Kau penghuni baru di sini. Jadi kau butuh beradaptasi,” balas rubah putih itu.

“Kenapa kau menemuiku?” tanya Qie. “Dan kau itu siapa? Apakah kau asli rubah atau hanya manusia yang menggunakan sihir berubah bentuk?” lanjutnya.

Qie tahu betul dunia sihir ini membuat otak waras menjadi gila. Nyatanya berubah bentuk menjadi hal biasa di dunia sihir, jika manusia mengetahui hal ini pasti akan bilang. “Haha! Kau perlu psikiater?”

“Ya, aku manusia yang berubah bentuk.”

Qie menghela napas lega. Dia masih waras, batinnya, “Apa motifmu melakukan itu? Atau jangan-jangan kau seorang mata-mata?!”

“Bukan. Yang terpenting sekarang bukan tentang siapa aku, tapi bagaimana kau mengendalikan sihirmu,” benar apa yang rubah itu bilang. Qie tidak bisa menggunakan sihirnya setelah pertempuran, kenapa?

“Aku tidak tau harus bagaimana,” balas Qie putus asa.

“Aku bisa membantumu, dengan satu syarat!”

Binar bahagia muncul di mata Qie, gadis itu menatap rubah putih dengan penuh harap, “Apa pun itu,” katanya.

Rubah itu menceritakan semua tentang dirinya. Dia menjelaskan bahwa ia bernama A, tentu saja Qie tahu itu nama samaran. Rubah kecil itu belum terbuka pada Qie, tentu saja Qie akan membalas seperlunya. Rubah putih itu juga menyuruh Qie untuk merahasiakan keberadaannya dari orang sekitar. Entah kenapa Qie merasa rubah ini hewan baik-baik, dia tidak merasa akan dikhianati.

“Jadi kau ingin aku memanggilmu, A? Begitu?” tanya Qie jengah.

Rubah itu mengangguk, “Kau mungkin sulit untuk percaya, tapi aku meyakinkanmu bahwa aku bisa kau percaya,”

“Jaminannya?” Qie masih tetap gadis cerdik dengan banyaknya ide licik.

Qie tidak mau sampai kebobolan, dia tidak mau karena dirinya dunia sihir berantakan. Bagaimanapun Qie adalah penyihir putih, musuh penyihir hitam. Rubah putih itu menghela napas.

FS1- Fantastic Magic [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang