Chapter 05

803 124 14
                                    


Anybody can become angry - that is easy, but to be angry with the right person and to the right degree and at the right time and for the right purpose, and in the right way - that is not within everybody's power and is not easy.


- Aristotle -



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalau cuma mau makan sama nonton, gue kasih ini uangnya, kak"

"Tapi kan gue mau sama lo"

"Gue-nya yang nggak mau sama lo"

"Sabar ya adik manis"

Chanyeol tersenyum penuh kemenangan pada Yewon saat tiket dan makanan gratis ada di tangannya. Sebenarnya ia tidak sampai hati memanfaatkan perempuan hanya untuk bersenang-senang. Namun tampaknya adik kelasnya ini memang perlu diajari apa itu sopan santun. Setelah ini mungkin ia yang akan meneraktir Yewon apapun yang Yewon mau. Itu janjinya pada dirinya sendiri.

Selama menonton, Chanyeol benar-benar menikmati film tanpa memperdulikan Yewon yang ternyata sudah tertidur. Bahkan sampai film habis, dan ruangan hampir kosong pun Yewon sama sekali tidak terbangun. Chanyeol memutar matanya kesal.

Ingat, Yewon tidak suka keadaan ramai dimana ia tidak mengenal siapapun.

Dengan iseng Chanyeol memencet hidung Yewon dan membuat Yewon terbangun. Ia terkejut bukan main hingga terbatuk-batuk. Napasnya tersengal-sengal. Ia terdiam dan memegang dadanya. Mengambil napas dalam dan mengeluarkannya lewat mulut perlahan.

"Lo nggak apa-apa?" Tanya Chanyeol panik. Ia mengusap punggung Yewon. "Sorry ya.. Ayo keluar dari sini dulu, baru beli minum air putih"

"Jangan sentuh!!" Pekik Yewon sembari berlari keluar ruangan.

Chanyeol menyusul Yewon


"Kalau Rose tau gue macem-macem sama anak kelas satu, bisa dicincang gue" Gumamnya saat melihat Yewon menenggak air mineral.

Ia menghampiri Yewon dan berjongkok. "Ke klinik aja yuk" Ajaknya.

Kali ini Chanyeol sungguh khawatir.

"Bisa nggak sih lo normal dikit, kak?"

Chanyeol menyipitkan matanya. "Maksud lo?"

"Kalau bangunin orang nggak usah kayak tadi. Kalau gue mati gimana?"

"Hm." Chanyeol berpura-pura berpikir, lalu menyeringai. "Tinggal cari tau alamat lo, dan kasihin lo ke keluarga lo" candanya.

"Kak Chanyeol, lo gila!"

Chanyeol mendekatkan wajahnya ke wajah Yewon. Menatapnya tajam, "Kan gue udah bilang sama lo adik manis. Gue bakal buat lo gila sama gue"

"Are you playing with me"

Yewon bangkit dan berjalan mendahului Chanyeol dan membuatnya emosi luar biasa.

Chanyeol terkekeh dan berlari kecil mengikuti Yewon di belakang. Ia benar-benar pria yang sangat menyebalkan dan terkenal seperti itu. Yewon sungguh berurusan dengan senior yang salah.

Kesarkasan Yewon mengantarkannya pada sesuatu yang tidak terduga.

Dengan sekali tarikan, tubuh Yewon berhasil di pelukan Chanyeol. "Am I playing with you? Hm, mau bermain seperti apa sih, adik manis?"

Kalimat Chanyeol sukses membuat Yewon menaikan satu alisnya, "Ha?"

"Lo udah bangunin singa yang lagi tidur, Kim Yewon. Gue nggak suka penolakan. Gue nggak suka cewek sok cantik macam lo. Lo pikir lo cantik?"

"....Gue tau lo udah pikirin baik-baik sebelum lo ngomong kayak gini. Tapi nggak bisa di rem ke orang yang baru lo kenal, hah? Nggak ngerasa bersalah??" Cecar Chanyeol.

"Nggak. Biasa aja" Balas Yewon sengit.

Chanyeol mendesis, "Lo bukannya bikin mood gue tambah bagus, malah jadi berantakan."

"Gue bukan badut yang bisa menghibur lo, kak. Gue bukan penghibur"

Lagi-lagi Chanyeol mengangguk. Ia menutupi keterkejutannya dengan anak kelas satu ini. Ia mengambil napas panjang dan mengeluarkannya sangat perlahan. "Kalau mulut lo nggak dijaga, gue bisa paksa lo jadi penghibur dalam arti yang sebenernya, Yewon"

"Kak, lo gila!! Otak lo tolong dipakai"

Yewon mendorong Chanyeol dan berjalan meninggalkan seniornya begitu saja.


"Kan gue udah bilang, gue bakal bikin lo gila" Gumam Chanyeol sembari menyeringai menatap kepergian Yewon begitu saja.

Ponsel Chanyeol berdering dan tertulis My Beautiful Rossie di layarnya.

"Iya?"

"Bioskop kok."

"Oke, I'm back ya"

"Yes, honey"

Chanyeol menutup ponselnya.

Otak lo tolong dipakai

Kekasaran Yewon membuat emosi Chanyeol membumbung tinggi. Bagaimana bisa ia dihina oleh adik kelasnya. Orang yang tidak tahu apa-apa tentangnya.

Ia mengusap kasar wajahnya, "Shit..."

"...Mainnya otak coba. Gila"




Kalau senior seganteng ini sih aku mau lah jadi Yewon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau senior seganteng ini sih aku mau lah jadi Yewon.


#kenagamparsendal

[COMPLETED] SERENITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang