Chapter 16

606 106 34
                                    

When you love and accept yourself, when you know who really cares about you, and when you learn from your mistakes, then you stop caring about what people who don't know you think.


Beyonce Knowles


Seorang pria terduduk sendirian sembari mengayunkan kakinya di kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria terduduk sendirian sembari mengayunkan kakinya di kursi. Pikirannya cukup ruwet karena sikap Yewon yang kembali buruk. Ia terlalu membentengi dirinya dengan dunia luar dan membuat seluruh keluarga kembali khawatir.

Ia sering memergoki siswi atau senior perempuan mereka mendatangi Yewon dan mengucapkan kalimat yang tidak pantas. Ia diam bukannya tidak peduli, karena jika ia terus memberi peringatan ke mereka, maka Yewon tidak akan belajar menjaga dirinya sendiri.

Baginya hebat saat Yewon memilih tidak peduli, dan bahkan tidak menangis saat mendengar kalimat yang kurang, ah, bahkan tidak pantas di dengar. Padahal banyak orang yang tahunya seorang Yewon adalah adiknya. Sayangnya hal itu tidak berlaku.

'Lo nggak guna'

'Dih kasihan ya keluarga lo punya anak kayak lo'

'Udik ih'

'Nggak usah nempel sama Taehyung'

'Lo anak pungut kali ya'

Telinganya pengang luar biasa saat itu, dan ingin sekali menginjak ataupun menonjok wajah orang yang berkata seperti itu ke Yewon.

Andai saja, sekali saja, Yewon merespon atau marah, maka saat itu juga ia akan membentak siapapun yang menyakiti Yewon. Lagi-lagi, sayangnya hal itu tidak pernah terjadi.

"Kamu Taehyung kan?"

Wajah datar Taehyung berubah menjadi kikuk saat mendapati Rose sedang tersenyum sembari membawa tumpukan kertas.

"Ah iya kak." Jawabnya singkat.

Rose melihat ada raut khawatir di wajah Taehyung, itulah alasan mengapa ia menghampiri Taehyung. Meskipun saat ini Rose duduk di sampingnya, ia merasa tidak gugup sama sekali. Padahal biasanya jantungnya akan terasa melorot hanya dengan melihat Rose dari jauh.

"Di klub lagi ada pemilihan pemain inti lho. Kamu nggak ikut?"

"Nggak tau kak, bingung hehe pulangnya bakal sore terus"

"Daniel bilang kamu berbakat banget. Sayang aja sih kalau nggak dicoba" Katanya

Bagi Taehyung, sifatnya yang extrovert membantunya memahami lingkungan sekitar. Selain itu ia mudah dekat dengan orang lain. Jadi mendengar seorang Rose berkata demikian membuat hatinya menghangat.

"Nggak tau kak. Belum bisa dulu kayaknya"

Taehyung tersenyum dan membuat Rose ikut tersenyum.

"Adik kamu sendirian ya kalau kamu pulang malem?"

Taehyung menatap jauh ke depan, "Dia introvert kak, jadi saya nggak bisa tinggalin dia sering-sering dengan pulang malem"

Kalimat Taehyung membuat Rose mengangguk. "Andai kakak aku punya pikiran kayak kamu, pasti senang rasanya"

"Setiap kakak kan punya cara sendiri menujukkan rasa sayangnya. Saya punya cara saya sendiri untuk Yewon" Kata Taehyung.

"Boleh aku infoin sesuatu?"

Taehyung menatap Rose, "Apa?"

"Aku nggak tau aku berhak ngomong ini atau enggak. Tapi aku sering lihat adik kamu di tegur atau bahkan dicibir perempuan lain. Aku pernah sih tegur perempuan itu, tapi ternyata mereka tetap nggak sopan ke adik kamu"

"Hm, saya tahu kok kak." Taehyung mengalihkan pandangannya dari Rose. Ada rasa amarah yang kembali menjalar di dirinya. "Tapi Yewon pasti marah kalau saya tegur orang yang sakitin dia"

"Lho kok gitu?"

Mata Rose membelalak, bertolak belakang dengan senyuman yang disunggingkan oleh Taehyung. "Dulu saya pernah tegur orang yang nggak sopan itu. Eh dia malah marah sama saya."

"Dia bilang dia bisa sendiri, dia nggak mau saya marahin orang, dan dia nggak mau nyusahin siapa-siapa. Dia malah ngambek sama saya. Kadang Yewon itu pikirannya diluar nalar." Imbuh Taehyung sembari melihat photo Yewon di ponselnya.

"Kamu sayang banget ya sama dia"

"Gimana kak?"

Rose tertawa, "Iya, kamu sayang banget sama Yewon. Tanpa kamu sadarin, kamu bener-bener menomorsatukan dia"

"Sayang?"

"Iya.."

Rose bangkit dan tersenyum "...Beruntung Yewon punya kamu ya"

"Ya udah, aku duluan ya. Soalnya banyak kerjaan nih" Katanya sembari melambaikan tangannya

Taehyung menatap punggung Rose dengan sejuta pertanyaan.

Selama ini ia tidak pernah berpikir bahwa ia akan mendengar kalimat itu. Sayang? Yewon?

Gila.

Itu adalah ucapan yang terlintas begitu saja dipikirannya. Sebelumnya ia memang mengatakan pada Yewon bahwa jika suatu saat firasat Yewon benar adanya, maka ia akan menikahinya.

Semua terjadi atas dasar sayang. Tetapi rasa sayang yang dijelaskan jelas berbeda, dan membuatnya terkejut.



 Tetapi rasa sayang yang dijelaskan jelas berbeda, dan membuatnya terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



halo... :')
apa kabar?

[COMPLETED] SERENITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang