MY FRIEND

1

MY FRIEND

HunKai, slight HunHan

Rating : T-M

Cast : Sehun, Kai others

Warning: Typo, BL, Mpreg

Halow ini cerita lama yang aku publish ulang ya, jadi mungkin bahasaku agak aneh, maklumin aja ya man-teman, hehehe. Soalnya ini tulisan dah lama. Selamat membaca lagi, semoga terhibur. 

1

Mistake

Sehun merasa hari ini adalah hari terbaik sepanjang hidupnya. Eww...,murahan tapi Sehun benar-benar merasakan seperti itu. Tidak kurang tidak lebih. Sehun melangkah dengan semangat keluar dari mobilnya yang terparkir di halaman sebuah Kafe berlari-lari kecil menuju Kafe, mendorong pintu kaca dan tersenyum pada salah satu pekerja yang sudah mengenal Sehun dengan sangat baik.

"Tuan...,"

"Sehun saja." Ujar Sehun.

"Ah Sehun, Jongin ada di ruangannya." Mengerti kebiasaan Sehun yang nyaris selalu datang untuk Jongin.

"Terimakasih, Chen hyung." Sehun tersenyum lebar dan bergegas menemui Jongin di ruangannya.

Kim Jongin atau Jongin atau biasa dipanggil Kai entah karena alasan apa, dia menyukai nama Kai. Sahabat Sehun sejak entah kapan Sehun bahkan lupa memastikan karena terlalu lama bersama. Pemilik sebuah Kafe.Kafe warisan orangtuanya, terkadang saat mereka bertengkar Sehun akan meledek Jongin soal kafenya dan berakhir dengan Jongin yang tidak mau berbicara atau bahkan memblokir kontak Sehun hingga Sehun meminta maaf. Mereka sering sekali bertengkar namun dengan cara luar biasa mereka akan kembali bersama. Tidak bisa terpisah.

"Kenapa telur yang dikirim kurang? Aku sudah mengkonfirmasi ulang. Ayolah jika seperti ini terus aku akan mencari tempat lain, jumlah teh yang dikirim juga kurang, jangan menomor duakan kafeku."

Sehun berdiri di depan pintu ruangan Jongin dia sudah membuka pintu ruangan itu namun urung untuk melangkah masuk, melihat Jongin tengah berdebat dengan seseorang lewat pesawat telepon. Sehun memilih menunggu hingga sang sahabat menyelesaikan urusannya.

"Baiklah saya mohon lain kali tidak melakukan kesalahan yang sama, maaf sudah berteriak. Terimakasih banyak."

Sehun tersenyum semarah apapun pada akhirnya Jongin akan meminta maaf. Terlalu baik kecuali dalam kasus Sehun karena setiap mereka bertengkar, Sehunlah yang harus minta maaf atau mereka tidak akan pernah bicara lagi sepanjang hidup mereka. Mungkin. "Sudah selesai?"

"Ah kau." Sambut Jongin dengan wajah yang masih tertekuk kusut.

Sehun tidak langsung duduk melainkan menghampiri lemari pendingin dan mengeluarkan dua kaleng bir berkadar alkohol rendah. "Minumlah." Ujar Sehun menyodorkan salah satu bir kepada Jongin.

"Itu bir milikku." Dengus Jongin.

"Aku bayar nanti."

"Kau...," Jongin tidak melanjutkan kalimat tertawa kecil kemudian membuka penutup kaleng bir dan meneguknya dalam tiga kali tegukan, lantas perhatiannya kembali kepada Sehun. "Ada urusan apa kau kemari?"

"Apa seperti caramu menyambut sahabat baikmu?"

"Kita sudah terlalu sering bertemu, kau juga selalu menerorku lewat pesan tidak pentingmu, aku bosan." Canda Jongin.

"Mendengarnya sangat menyakitkan...," keluh Sehun dramatis.

"Ada apa?"

"Suasana hatimu sedang buruk."