MY FRIEND

END

MY FRIEND

HunKai

Rating : T-M

Cast : Sehun, Kai others

Warning: Typo, BL, Mpreg

18

Forever

Previous

Dan ketulusan itu sepertinya dengan mudah mencairkan kebekuan Sehun. Tentu Sehun sudah lebih dulu merasakan hal ini, perasaan cinta ini, jauh sebelum Jongin. Namun, mendengar Jongin mengucapkan kalimat yang sepertinya mustahil untuk Sehun dengar sepanjang hidupnya karena dia memaksa Jongin untuk tinggal membuat Sehun ingin menangis. Dia tidak sedang membual dia benar-benar ingin menangis sekarang.

"Kau—tidak sedang bercanda kan?"

"Apa aku terlihat bercanda?"

"Tidak. Sama sekali tidak." Bisik Sehun, tangan kanannya bergerak cepat melepaskan sabuk pengaman, mencondongkan tubuhnya untuk memeluk Jongin. "Terimakasih. Terimakasih kau sudah mengatakannya, dan memilih untuk tinggal, mengabaikan tawaran Jalang itu."

"Dia ibumu!" Jongin berteriak.

"Ya, Ibu yang mengatai anaknya sendiri sebagai sebuah hasil gagal dari sperma laki-laki yang tidak ingin dia nikahi." Jongin tertawa pelan di dalam pelukan Sehun, dia membalas pelukan Sehun dengan melingkarkan kedua tangannya pada punggung Sehun. "Aku mungkin duri yang tajam tapi aku ingin menjadi Mawar hanya untukmu."

"Kau sedang berpuisi?"

"Tidak." Dengus Sehun.

.

.

.

"Dia mengatakan cinta padaku kau kalah Nenek Sihir." Ejek Sehun pada sambungan telepon antara dirinya dan ibunya.

"Wah bocah tengik ternyata ada juga yang bersedia menerimamu ya...," Emma membalas ejekan putranya. "Nikmati kebahagiaanmu sekarang."

"Kau merencanakan hal lain?"

"Kita lihat saja nanti Jalang."

"Jangan coba-coba kau...," sambugan terputus, Sehun mencoba menghubungi kembali namun dia gagal. Tidak tersambung, ibunya masih di dalam pesawat namun disana Sehun yakin ada jaringan Wi-Fi dan ibunya pasti sengaja mematikan ponselnya. Licik. "Nenek Sihir!" dengus Sehun.

"Sehun." Jongin memanggil nama Sehun setelah keluar dari kamar mandi mengganti pakaiannya. "Sebenarnya kenapa kita menginap di hotel?"

"Ada sesuatu di apartemenmu."

"Aku penasaran sebenarnya apa yang kau lakukan pada apartemenku?"

"Nanti kau juga tahu sendiri. Kau sudah selesai memakai kamar mandi?"

"Sudah."

"Aku mandi dulu, kau tidur saja. Ah makan malam jangan lupa, pelayan kamar sudah mengantarkan makan malam kita, ada di meja makan."

Jongin mengangguk pelan, Sehun mengambil tas belanja dari atas ranjang kemudian membawanya ke dalam kamar mandi. Tas berisi pakaian yang dia beli sebelum membawa Jongin untuk menginap di hotel. Jongin pergi menuju meja makan melihat menu apa yang ada di sana. Jongin mendesah pelan, dia tidak tertarik untuk memakan apapun namun dia tahu dia harus memasukan sesuatu ke dalam perutnya. "Kurasa ini saja." Ujarnya seorang diri sambil mencomot roti tawar dengan selai cokelat di atasnya, Jongin juga mengambil satu buah pisang. Mungkin, bukan perpaduan yang terlalu cocok namun dua jenis makanan itu yang paling dia inginkan sekarang dibanding semua makanan yang ada di atas meja.