Yerin memandang suaminya yang sedang memotret model yang tampak aneh mengenakan buntalan di perutnya. Ini adalah pemotretan dengan tema kehamilan dan sangat cocok ditonton oleh Yerin karena sebentar lagi dia akan melakukan pemotretan untuk kehamilan 7 bulannya.
Yerin masih asik memasukkan potongan buah ke dalam mulutnya dan sesekali melirik proses pemotretan di depannya.
"Wah suamiku tampan sekali kalau sedang bekerja." Gumamnya.
Yerin memang sering diajak ke lokasi oleh Taehyung semenjak usia kehamilan 4 bulan. Selain bisa langsung memantau kegiatan Yerin, Taehyung ingin anaknya mengenal seni dari dalam kandungan.
"Tuan, hasilnya jadi tidak natural. Model ini sangat kurus jadi tidak meyakinkan kalau dia sedang hamil." Taehyung melirik model yang sangat kesusahan berpose layaknya ibu hamil.
"Kalau begitu ganti saja."
"Tapi semua model kita tidak ada masuk kriteria."
Taehyung menghela napas dalam."Kapan fotonya harus dikirim."
"Sore ini, tuan."
Taehyung memijit pelipisnya karna seketika kepalanya terasa pusing. "Tapi aku punya ide, tuan. Istri anda bisa jadi model kita."
Taehyung seketika menatap asistennya sadis. "Tidak, istriku bukan buat model pemotretanku. Lagipula aku tidak akan membiarkan dia memakai make up tebal. Itu bisa mengganggu kesehatannya dan juga anakku."
"Siapa bilang model ibu hamil harus make up tebal. Justru wajah ibu hamil harus natural dan istri anda masuk kriteria, tuan."
Taehyung berpikir keras kali ini. Deadline yang semakin dekat membuatnya harus segera mengambil keputusan. Dan keputusan menjadikan Yerin modelnya menurutnya tepat untuk saat itu.
Akhirnya Yerin dijadikan model projek pemotretan Taehyung yang juga atas persetujuan wanita itu. Dia sendiri senang dijadikan model mengingat impiannya waktu kecil adalah muncul di majalah fashion. Walaupun bukan dengan tubuh ramping tapi setidaknya dia akan masuk majalah, bukan begitu?
"Kau merasa sesak?" Taehyung merapikan gaun yang dipakai Yerin supaya istrinya bisa leluasa bernapas.
" Tidak, ini sangat nyaman. " Senyum Yerin.Taehyung mengusap pipi chubby Yerin yang menyebabkannya memerah nampak seperti memakai blush on. Wajah natural istrinya memang tiada dua.
Selama pemotretan Taehyung terus memberi arahan kearah mana harus menatap, gaya, dan ekspresi yang harus dilakukan. Yerin tampak biasa dengan apa yang diarahkan, tidak ada rasa canggung atau kaku. Mungkin karna itu Taehyung. Dia merasa lebih nyaman.
Tapi lain halnya dengan Taehyung, dari tadi dia gelisah melihat istrinya harus berpose demi projeknya. Ditambah gaun yang dikenakan adalah gaun terbuka menampakkan bahu putih Yerin. Dia tidak rela.
Saat seorang asisten ingin memoleskan sedikit makeup di wajah istrinya, Taehyung langsung berteriak menghentikan. "Sudah kubilang jangan dipakaikan makeup."
"Aku hanya ingin mempertegas merah di bibirnya, tuan.""Tidak usah. Sudah kubilang tidak ada makeup di pemotretan ini. Aku senang seperti itu." Ucap Taehyung dingin.
Asisten itupun kembali dengan wajah sedikit menyesal membuat Yerin menatap suaminya yang tampak sedikit kesal.
Sampai proses pemotretan selesai mood Taehyung tak kunjung membaik. Malah lebih parah menurut Yerin.
Seperti saat ini, mereka sedang makan malam dan Tahyung terus menambahkan sayur yang banyak di mangkuk Yerin sampai mangkuk itu penuh karna Yerin belum sempat menghabiskan makanan di mulutnya.
Katanya semua itu harus habis demi kesehatan ibu dan bayi. Sesekali Taehyung diam dan hanya menatap Yerin makan padahal istrinya sudah hampir habis tapi nasi di mangkuk Taehyung baru habis setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAVINGS
FanfictionKumpulan kisah para Bubar (Ibu baru) yang lagi ngidam ditemani para Susi (Suami Siaga).