Part 19: Ayo!

40 20 17
                                    

"Kita akhiri hubungan ini."

Nara langsung jalan ngelewatin Tao, tapi Tao udah duluan narik Nara sampe ke posisi semulanya.

"Gak!" ucap Tao.

"Please. Lo bebas sekarang. Lo ga perlu sembunyi-sembunyi dibelakang gue buat pacaran sama dia." Nara meluk Tao.

Tao ngebales pelukan Nara. "Aku gak mau putus. Aku bakal mutusin dia, Aku janji."

Nara ngelepas pelukannya, "Jadi beneran lo selingkuh?" tanya Nara.

"Maaf."

"Gue ga butuh maaf lo. Gue cuma pengen lo jujur sama gue."

"Aku cinta sama dia, aku juga cinta sama kamu."

"Bullshit. Omong kosong. Basi. Egois. Bangsat."

Nara langsung pergi dari kolam renang, dan ganti bajunya. Sebelum dia bener-bener pergi dari rooftop, dia bilang sesuatu yang ngebuat hati Tao hancur.

"Sebelumnya, Thanks untuk semuanya. Udah ngisi hidup gue, udah ngasi cinta lo ke gue, walaupun akhirnya kaya gini. Hubungan kita mulai hari ini selesai, anggep aja kita ga pernah kenal sebelumnya. Sampe hari ini, gue masih cinta sama lo. Bye." Nara ngelambaiin tangannya sambil ngambil tasnya yang ada di sofa.

-Kita✌🏼-

Sekarang Taein lagi dikelasnya. Udah bel sih, tapi dia males aja kekantin. Jugaan dia udah bawa bekel makan buatan kakaknya.

Setelah selesai makan dia langsung masukin tuh kotak makan ke dalem kresek dan dia masukin ke kolong bangku.

Taein POV.

Setelah gue makan, gue langsung keluar kelas nyari sahabat-sahabat gue dikantin, sekalian lah nyari pacar.

Gue gak nyangka beud, kalo gue pacaran sama dia. Awalnya gue kira dia cuma bercanda doang pas dia nembak gue di Sungai Han.

Dan pas itu gue bilang gue mau jawab pertanyaan Chanyeol. Gue maunya nolak dia, tapi setelah dia narik gue ke lapangan dan apa? Di luar imajinasi gue. Gue kira dia bakalan bawa bunga, mobil, coklat, cincin, sejenis itu lah. Tapi apa yang dia bawa? Cuma gelang couple sama polaroid woy. Mana polaroidnya fotonya dia doang.

Kalo diinget-inget gue jadi senyam-senyum sendiri njir.

Ah, ga kerasa gue udah nyampe dikantin. Pertama-tama gue beli air dulu, gue belum minum dari tadi. "Berapa mbak?" tanya gue sambil nyari uang di kantong rok gue. "Tiga ribu dek." gue langsung ngitung uang gue.

"Nih mbak uangnya." bukan gue yang ngomong. Gue ngadep kebelakang gue, dan kepala gue kepentok sama orang. Yang gue liat sekarang itu gelap. Ya lah, orang gue mejemin mata.

Perlahan gue dongakin kepala gue, "Eh canyol ganteng!" gue kaget. Gini amat latah gue njay.

"Hai." gue liat dengan saksama tuh muka dan gue baru inget. Gue harus nyari yang lain.

"G-gue permisi." gue langsung lari dari sana.

Gue berhenti ditempat yang ga jauh dari mereka yang gue cari. Gue langkahin kaki gue kesana. Tapi sebelum itu, tangan gue udah ditahan.

Gue mejemin mata gue, "Hey." gue bisa ngedenger suaranya.

Gue buka mata gue perlahan dan, "CHANYEOLLL!!" gue langsung meluk dia.

Kita✌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang