Part 21: Tunangan

37 20 19
                                    

Shiyoung kembali ke rumah keluarga Kim. Kenapa ga kerumahnya sendiri? Karena dia pengen nyari tau tentang ruangan yang kemaren dia masukin, dengan alasan pengen ngerawat Suho.

"Loh Shiyoung?" ucap mom nya Suho.

"Pagi tante."

"Jangan panggil tante lah, panggil mom aja."

"Iya mom."

"Kamu mau ngapain kesini? Acaranya kan nanti malem."

"E-ehm, mau nyari kak Suho. Kak Suhonya ada gak?" tanya Shiyoung sambil ngeremat ujung bajunya.

"Ada dikamarnya." jawab mom nya Suho.

"Makasih mom."

Shiyoung ngebuka pintu kamarnya Suho perlahan. "Kak Taehyung?" bisik Shiyoung, karena Suho lagi tidur.

"Kamu ngapain kesini, bukannya langsung kekamar aku." ucap Taehyung.

"Ikut aku." ucap Shiyoung.

Mereka sampai diruang yang dituju sama Shiyoung. "Kak, lo tau ini ruangan apa? Rasanya gue ga asing sama ruangan ini." tanya Shiyoung sambil naik ke tempat tidur dan nutup tirainya.

Taehyung senyum. "Ini kamar kamu dulu." ucap Taehyung, dia nyari sesuatu di pojok tempat tidur itu. "Bukan kamar kamu sih, tapi ini ruangan kamu yang sering kamu pake dulu. Dulu kita berenam sering main disini." lanjut Taehyung

"Terus Suho kenapa ga kenal sama gue?" tanya Shiyoung.

"Lupa kali dia, udah lama banget."

"Ini--" Taehyung ngasi kotak warna ungu ke Shiyoung. "Kotak, ada kuncinya. Tapi kamu udah buang, tapi kamu bisa buka ini sama password." lanjutnya.

"Lo tau password nya ga, kak?" tanya Shiyoung.

"Dari dulu, aku ga pernah tau apa password nya. Bahkan aku ga pernah tau apa isi dalemnya."

"Cari sama-sama kuy." ucap Shiyoung.

Mereka langsung nyari-nyari sesuatu yang berkaitan sama angka di sekitaran ruangan itu.

Shiyoung nyari di bagian luar, Taehyung nyari di bagian tempat tidur. Shiyoung nyari sampe keluar-luar jendela wkwk. Jatoh siapa yang mau nolong?

"Kak Tae!" seru Shiyoung.

Taehyung nyamperin Shiyoung dideket jendela. "Itu." Shiyoung nunjuk sesuatu di bawah.

Dia nunjuk pohon besar yang keliatan dari jendela. "Ada apaan emangnya?" tanya Taehyung.

"Kunciiiii." dia ngeliat kunci bergelantungan di ranting kecil banget.

"Hah? Mana? Boong ah."

"Seriusan bege!"

Shiyoung langsung turun kebawah buat nyari kuncinya di pohon.

"Kak, manjat gih." suruh Shiyoung.

"Aku ga bisa manjat."

"Yaudah gue aja." Shiyoung langsung manjat tuh pohon.

Sampe atas keseimbangannya ilang, untungnya kuncinya udah dipegang. Tapi turunnya susah njer. Ngeliat kebawah aja ngeri.

"Hati-hati sayang, nanti debaynya kenapa-napa." Shiyoung cuma muterin bola matanya males.

"Ga ada debay beg--"

"OOOOOOOOOOO!!!"

Brukk

"Iiihh, lo tuh bukannya nolongin. Bangunin cepet, kaki gue sakit." yoih, kakinya yang sakit. Dia jatuhnya berdiri, tapi akhirnya jatoh.

Kita✌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang