2. Absolute

11.7K 459 5
                                    


Angel melangkah tergesa-gesa meninggalkan apartemenya. Itu karena Angel sudah telat kerja beberapa menit. Ahh, pasti ia akan kena marah oleh bosnya sebentar lagi.

Sesampainya Angel di Cafe tempat ia berkerja dengan mengunakan taksi, ia secepat mungkin masuk kedalam.

"Telat 45 menit"Ucap bosnya yang bernama Sebastian reid. Bos tergalak sepanjang masa.

Angel menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal."Maaf bos, lain kali saya tidak akan telat lagi."Ucapnya, lalu mengangkat tangannya dan membentuk huruf V.

"Tidak ada maaf, gajimu saya potong"Ucap Sebastian lalu beranjak pergi meninggalkan Angel.

Angel menghela nafas kasar. Lagi! Gajinya dipotong, lama-lama gajinya habis karena terus dipotong.

------

Keenan memasuki sebuah Cafe tempat Angel bekerja, sejujurnya ia sudah menyelidiki semua tentang Angel, karena itu ia tau tempat kerja Angel.

Ting...

Bunyi bel tanda ada pelanggan masuk menyambutnya. Keenan segera mencari tempat untuk ia duduki, dan begitu ia duduk, seorang pelayanpun datang dengan membawakan buku menu.

Pelayan tersebut yang diyakini adalah Anne tersenyum malu begitu Keenan menatapnya. Bagaimana tidak, Keenan begitu tampan, dengan rahang tegas, alis yang tebal, mata keabuan tajam, bibir merah yang begitu sexi, semua terlalu sempurna dimiliki pria tersebut.

"Anne...right?"Ucap suara berat dan serak Keenan. Sehingga membuat Anne menegang mendengarnya.

Sexi...batin Anne.

Keenan menghela nafas, ini sudah biasa baginya, melihat wanita yang terpesona olehnya, namun ia selalu menanggapinya dingin.membosankan...pikirnya.

"Bisa tolong kau panggilkan pelayan yang bernama Angel?"Tanya Keenan membuyarkan lamunan Anne.

"Ah...i-iya, akan saya panggilakan"Ucap Anne gugup, dan segera meninggalkan Keenan dengan wajah datarnya.

Tidak lama kemudian munculah Angel dengan mengenakan pakaian pelayan. Keenan terus menatap intens Angel yang menghampirinya. Keenan melihat Angel sedikit terkejut begitu melihatnya, dan tentubsaja itu membuatnya tersenyum senang karena Angel tidak melupakannya.

"Anda memanggil saya tuan?"Tanya Angel sopan yang berusaha menghilangkan keterkejutannya.

"Hmm, buatkan aku menu spesial yang terbaik disini, setelah itu temani aku!"Perintah Keenan mutlak.

"Maaf, saya hanya bisa mengantarkan pesanan bukan menemani pelanggan"Jelas Angel, dan tentu saja membuat Keenan marah, namun coba ia tahan, dia tidak boleh kehilangan kendali sekarang, itu dapat merusak reputasinya. Walaupun pelanggan disini hanya beberapa hingga mampu dihitung jari, tetap saja dia harus menjaga amarahnya.

"Dengar Angel! turuti aku atau kau akan habis ditanganku! Kau tau? Perintahku adalah mutlak, tidak ada yang boleh menolaknya!"Ucapnya dingin dengan tatapan tajam.

Sontak Angel gemetar ketakutan, kakinya sudah seperti jelly rasanya, dia hampir saja jatuh jika Keenan tidak sigap menangkap dan memeluknya.

"Ada hukuman untuk ini Angel, besok kau tidak akan bekerja ditempat ini lagi, kau akan bekerja padaku mulai besok, karena itu tunggulah aku malam ini" Bisik Keenan ditelinga Angel yang diakhiri kecupan hangat dipipinya.

Semua kejadian itu tidak luput dari orang-orang yang ada di Cafe itu, dan tentu saja itu membuat pipi Angel merona malu.

Keenan yang melihatnya tersenyum geli, dan tentu saja senyuman itu membuat orang yang ada disitu terpesona seketika.

Cup...

"Sampai jumpa sayang, dan bersiap-siaplah..."Perintah Keenan, lalu meninggalkan Angel yang masih diam seperti patung.

"Ada urusan apa kau dengan Keenan smith?"Tanya Anne yang menghampiri Angel.

"Entahlah...."

***

Next ya

Serta jangan lupa bintang kecilnya😘😘😘

Devils line(Book 4 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang