7. hurt

10.4K 318 2
                                    


Pria itu berjalan cepat masuk kedalam rumah dengan wajah mengeras menahan amarah. Bayangkan saja, ia harus membatalkan meeting dengan klien hanya karena mendengar wanita itu tidak mau menyentuh makanannya sedikitpun, untuk saja kliennya adalah para sahabatnya yang mau mengerti, jika tidak mungkin ia sudah memakan Angel hidup-hidup hanya karena mendengar pelayannya menelpon dan mengatakan Angel menolak untuk makan.

Blum..

Pintu di buka dengan sangat kasar hingga membuat Angel yang sedang berdiri di balkon terlonjak kaget.

Keenan berjalan dengan membawa aura gelap disekitarnya, hingga membuat Angel menggidik gemetar.

"Kau sedang memancingku my Angel" desisnya.

Hup..

Keenan meraih tubuh Angel hingga menubruk dada liat Keenan dengan keras."Kau bermain dengan orang yang salah" Bisiknya lalu menggigit telinga Angel hingga membuatnya empunya meringis.

"Sstt..sakit Kee"

Keenan melepas pelukan mereka dengan kasar, kemudian mencengkram bahu Angel kuat, ia menatap lamat-lamat tubuh Angel yang mengenakan baju kemeja yang ia yakini adalah bajunya dan di padukan hot pants yang entah mengapa terlihat seksi dan menggoda di matanya.

"Pakaian yang bagus" Seraknya. Kemudian menjalarkan tangannya naik ke leher Angel, dan mencekiknya.

Angel terkejut, matanya membelalak dan megap-megap sambil memukul-mukul tangan Keenan agar melepaskannya. Bukannya melepaskan, Keenan malah tersenyum miring dan langsung melumat bibir Angel kasar. Hingga membuat Angel makin sulit bernafas.

"Hah...hah...uhuk-uhuk"

Angel langsung menghirup udara kuat-kuat begitu Keenan melepaskan Angel.

Setelah Angel mulai tenang, secepat kilat Keenan mengangkat tubuh Angel ke tempat tidur, dan mendudukannya disana.

Keenan menatap Angel lamat-lamat, lalu berucap."Makanlah, aku tidak mau sakit dan merepotkanku."

"Kenapa? Bukankah lebih bagus jika aku mati kelaparan, itu lebih tidak akan merepotkanmu" Ucap Angel sinis.

Keenan marah, begitu mendengar ucapan Angel membantahnya. Dengan kasar ia menjambak rambut Angel hingga membuat Angel meringis dan menatap mata Keenan.

"Kau tidak akan mati sebelum aku bosan padamu" Ucapnya dengan penuh penekanan.

Keenan menghempaskan rambut Angel, kemudian berjalan pergi meninggalkannya.

Air mata yang sedari tadi di tahan Angel akhirnya tumpah juga, mengapa takdirnya begitu pilu. Mengapa tidak orang lain saja yang merasakannya, mengapa harus dia.

"Aku harus kabur dari sini hiks..."

***

Devils line(Book 4 : Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang