Chapter 6

479 85 28
                                    



Geudae songyeore dasi saranan

Baramkkoccheoreom

Bagosipeodo motganeun

Baik Kyuhyun maupun Yoona sama sekali tidak tahu maksud dari perkataan Hyunji tadi, untuk apa wanita itu berterima kasih pada Yoona, itu sangat membuat keduanya kebingungan.

"Apa....apa wangbi mama mengetahui tentang kutukan itu?"

"Tapi rasanya tidak mungkin."

Saat ini Yoona berada di taman yang tadi, para gadis dan dirinya menunggu gadis terakhir yang dipanggil oleh Hyunji ke dalam. Ia menunggu dengan cemas, apakah ia akan terpilih?

Yoona kira, Hyunji akan mengumumkan saat ini juga. Namun setelah gadis terakhir keluar, Shinhyun meminta mereka semua untuk pulang, awalnya ia kira seperti itu.

"Im Yoona, bisa kau menemui wangbi mama?" Shinhyun kembali memanggilnya, dan semua pasang marah mengarah padanya. Para gadis terlihat tak senang karena dirinya dipanggil oleh Ratu.

Dan sepertinya Kyuhyun juga tak senang.

"Apa kau memilihnya, omamama?" Tanya Kyuhyun.

"Gadis ini bahkan tak bisa menjahit, mengapa kau tak memilih yang terakhir saja? Ia sangat pandai men—"

"Biarkan aku yang memilih, Cho Kyuhyun." Potong Hyunji tegas.

"Aku tidak sudi menjadikan dia sebagai istriku."

Hyunji menatap marah Kyuhyun, "Mengapa kau tak sopan seperti ini? Berbicara seperti itu di hadapanku dan di hadapan Yoona-ssi? Ia bukan sebuah boneka yang tak dapat melihat dan mendengar, Cho Kyuhyun!"

"Aku tidak menyukainya, omamama. Dan bukankah lebih bagus bila dia mengetahuinya secara langsung?"

"Terserah apa yang kau katakan. Shinhyun, bawa seja jeoha pergi." Perintahnya pada Shinhyun, dan mau tak mau Shinhyun membawa pergi tuannya dari ruangan ini.

Kyuhyun akhirnya pergi dari ruangan itu, ia sempat menatap marah pada Yoona. Yoona yang tentu menyadari itu, hanya mampu menundukkan kepalanya.

"Sepertinya kalian saling mengenal."

Yoona menatap Hyunji, "Tidak terlalu, saya dan seja jeoha baru mengenal beberapa hari yang lalu."

"Itu terlalu penting bukan, karena nanti pada akhirnya kalian akan saling mengenal dan akrab." Ucapan Hyunji tentu saja membuat kedua mata Yoona terbelalak terkejut.

"Kau tak perlu terkejut seperti itu, mungkin kau juga sudah menduganya sejak awal aku memanggilmu kembali."

"Tapi—"

"Aku sangat berterima kasih padamu," Potong Hyunji.

"Karena akhirnya aku menemukan gadis yang memang ditakdirkan untuk putraku." Lanjutnya.

Tubuh Yoona membeku seketika, "Apakah..apakah mama mengetahui tentang..."

"Kutukan dari Dewa, tanda bulan sabit di punggung Kyuhyun, rasa sakit yang hanya dirasakan oleh Kyuhyun bila kau melukai dirimu, baik sengaja atau tidak sengaja, semuanya. Aku dan suamiku mengetahui semuanya." Ucap Hyunji, ia tersenyum dengan raut wajah yang terlihat sedih.

"Kau mengikuti ini juga karena kutukan ini bukan?"

Yoona hanya menganggukkan kepalanya lemas, ia terlalu terkejut dengan semua ini.
"Maka dari itu, aku sangat bersyukur."

Wind of the DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang