Chapter 10

509 77 20
                                    

I salmi dahayeo oechimi doegireul

Deullyeooneun geu jageun soksagim

Na ganeun geu

"Kau tahu, Seung Yoo oraboni datang bersama adiknya yang tampan dan pandai memanah!"

"Jinjja? Maksudmu Choi Minho?"

Langkah kaki Norae terhenti, ia melirik kedua gisaeng yang tengah menggosip di sudut ruangan.

"Minho oraboni?"

"Apa benar ia datang ke tempat ini?"

Karena setahu Norae, pria seperti Minho takkan pernah mau datang ke rumah bordil. Biasanya hanya kakaknya saja yang sering mengunjungi tempat ini.

"Saat aku melewati ruangan yang mereka tempati, mereka berdua tengah beradu mulut. Aku tak dapat menahan tawaku mendengar ucapan mereka, pasti wajah tampan mereka juga akan terlihat lucu!"

Ingin rasanya ia bergabung dengan mereka dan menanyakan kebenaran ucapan mereka, Norae ingin melihat Minho, ia sangat merindukan pria itu.

Dan sepertinya Dewa memihak padanya sekarang, karena tak lama ia melihat Minho keluar dari salah satu ruangan bersama Seung Yoo.

Missing you, missing you

Geuriumeun nunmuri doeeo

Geudae-ui gaseumeul jeoksyeojugil

Kedua mata Norae terbelalak, tubuhnya rasanya seakan membatu, ia hanya terdiam di tempatnya dan tak harus melakukan apa. Ia benar-benar terpesona oleh Minho, seakan ia tersihir oleh pria itu.
Mereka berdua melewati dirinya, namun Minho sama sekali tak menatapnya, bahkan menyadari keberadaannya saja tidak. Hanya Seung Yoo yang melihatnya, pria itu memberikan senyuman genit untuknya, Norae membalasnya dengan senyuman kaku.

Norae menundukkan kepalanya, menyembunyikan raut wajah penuh kecewanya. Walaupun ia tak pernah berharap lebih, namun ternyata rasanya sangat menyakitkan ketika pria itu sama sekali tak melihat dirinya. Di dalam hati kecilnya, ingin rasanya Norae melihat kedua mata indah itu menatapnya.

"Wah, mereka memang benar-benar tampan," Tiba-tiba saja temannya yang bernama Hara muncul, ia masih menatap kepergian mereka.

"Harus kuakui, adik Seung Yoo oraboni lebih tampan dan mempesona." Lanjutnya.
"Ya, kau benar. Ia sangat tampan dan juga mempesona." Sahut Norae seraya tersenyum getir.

Hara merangkul lengannya dan mengajaknya untuk duduk, "Tapi sangat disayangkan, Minho oraboni begitu dingin. Tidak seperti Seung Yoo oraboni yang sangat manis dan perhatian."

Norae tak membalas ucapan Hara, namun ia menyetujui ucapan temannya itu. Minho begitu dingin, begitu sulit untuk digapai. Apa mungkin karena seseorang yang telah memiliki hatinya, sehingga ia tak memiliki ketertarikan pada gadis lain, bahkan pada dirinya yang disebut sebagai gisaeng tercantik di rumah bordil ini.

Apeuji annayo? Jeoman ireongayo?

Maeil geuriwohada uljyo

Sarangi wollae ireoke apeungayo

Yoona merenung dengan tangan yang sedari tadi menggenggam norigae misterius itu, entah mengapa setiap ia melihat norigae ini, bayangan Kyuhyun selalu muncul di dalam benaknya. Sejujurnya, saat ini begitu merindukan Kyuhyun dan di antara rasa cemas yang ia rasakan, terselip kebahagiaan karena besok ia akan bertemu dan melihat calon suaminya.

Wind of the DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang