Chapter 9

484 78 18
                                    



"Seberapa buruk masalah yang menimpa dirimu?"

Kyuhyun belum benar-benar meninggalkan Yoona, ia masih mengamati gadis itu dibalik ramainya pohon bambu. Ketika ia mendengar pintu kamarnya terbuka, ia langsung menghentikan langkahnya dan bersembunyi di balik pepohonan bambu.

"Aku yang telah kehilangan seseorang yang kucintai...namun mengapa kau terlihat lebih menderita dibanding diriku?"

Ketika melihat Yoona mendekap norigae pemberiannya, perasaan senang tiba-tiba muncul sekaligus mengejutkan dirinya.

"Mengapa? Mengapa aku merasa senang melihatmu mendekap norigae itu?"

"Aku sudah terlalu banyak menorehkan luka...abeonim, Minho dan juga seja jeoha,"

"Aku memang seorang wanita yang mengerikan,"

"Tapi apa yang harus kulakukan? Aku tak dapat menghindarinya, aku juga tak memiliki pilihan. Keadaan ini menjebakku."

"Mengapa aku juga merasa bersalah melihat dirimu yang menderita seperti itu?" Batin Kyuhyun lirih.

Kyuhyun melanjutkan langkahnya, ia harus segera pergi ke kedai minuman karena Shinhyun pasti sudah menunggunya sejak sore tadi. Ia melewati beberapa pelayan dan penjaga yang membungkuk hormat padanya, ia hanya membalas salam mereka dengan anggukan sopan lalu pergi dari kediaman Yoona. Berjalan dengan hati-hati dan selalu mengawasi keadaan sekitarnya, tangan kanannya selalu menggenggam gagang pedangnya, berjaga-jaga bila sesuatu yang buruk terjadi.

Tetapi Kyuhyun sampai di kedai minuman dengan selamat, matanya menangkap Shinhyun yang tengah duduk menunggunya, tak jauh dari meja Shinhyun terdapat dua pengawal yang ikut bersamanya. Kedai yang biasa mereka kunjungi memang terkadang sepi pengunjung, sehingga mereka dapat berbicara dengan leluasa.

"Kau sudah menunggu lama?" Tanya Kyuhyun seraya duduk di hadapan Shinhyun.

"Apa yang membuatmu datang terlambat, jeoha?"

Kyuhyun kembali mengingat Yoona. Ia menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin berada lebih lama disana. Bagaimana? Apa kau tadi menemukan sesuatu yang ganjal?"

"Tidak jeoha, saya kembali ke istana dengan selamat tanpa gangguan." Jawab Shinhyun.

"Apa abamama dan omamama mencariku?"

Shinhyun menggeleng, "Jeonha dan wangbi mama sibuk mengurus acara untuk esok hari, sehingga mereka tak menyadari bila jeoha tak berada di dalam istana."

"Syukurlah." Gumam Kyuhyun pelan.

"Untuk acara esok hari, saya harap jeoha datang." Ucap Shinhyun. "Karena besok adalah acara yang sangat penting. Wangbi mama ingin jeoha mendampingi aghassi di perayaan hari ulang tahunnya."

Kyuhyun menghela nafas berat, "Ya. Aku akan datang dan mendampinginya."

Shinhyun memberikan kode kepada dua pengawal yang ikut bersamanya, "Kita harus segera kembali ke istana, jeoha. Sebelum Jeonha dan wangbi mama menyadari bila jeoha masih berada di luar istana."

Pria itu tak memberikan respon apa-apa, ia bangun dari duduknya kemudian melangkah keluar diikuti oleh Shinhyun dan dua pengawal yang lain.

-oOo-

"Apa?!"

Minho dapat mendengar bila Kyunghoon terdengar sangat marah. Ia kembali menguping pembicaraan ayahnya dan kedua tamu yang tak ia kenali itu.

Wind of the DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang