Chapter 2

575 77 16
                                    

Flashback

"Tidak, aku hanya mencurigainya."

"Mencurigaiku? Seharusnya aku yang curiga padamu karena tatapanmu itu."

"Lebih aneh melihat gadis sepertimu yang tidur di atas pohon seperti itu."

"Tak ada yang melarangku untuk tidur dimanapun, lagipula itu bukan urusanmu."

"Aku melarangnya dan itu urusanku."

"Memangnya kau siapa?"

"Kau tak mengetahui diriku?"

End of Flashback

Mengingat wajah konyol Kyuhyun serta perdebatan mereka, tanpa sadar membuat Yoona tersenyum tipis. Setelah kejadian kemarin, senyumnya seakan menghilang dan hanya karena pria itu, senyuman itu kembali.

"Cih, memangnya dia siapa? Apa ia sangat berpengaruh di Joseon?" Yoona tersenyum kecil.

"Tapi...siapa gadis yang bersamanya tadi? Apa kekasihnya?"

Yoona menggelengkan kepalanya pelan, "Untuk apa aku memikirkannya?"

"Belum tentu kami akan bertemu lagi. Ditambah keadaanku seperti ini."

Setelah cukup lama memacu kudanya, akhirnya ia sampai di kediamannya. Disana ia dapat melihat ayahnya serta Minho yang tengah menatapnya cemas.

"Kau darimana? Abeonim sangat cemas ketika melihat kamarmu kosong." Ayahnya segera menghampiri dirinya.

Yoona turun dari kudanya kemudian tersenyum tipis pada ayahnya, "Mianhe, aku hanya ingin menenangkan pikiranku."

"Yoona-ya, kau selalu membuat kami khawatir. Jangan lakukan ini lagi." Ucap ayahnya.

"Nee, aku berjanji." Yoona memeluk singkat ayahnya kemudian menatap Minho, pria itu sepertinya sangat marah padanya.

"Ahjussi, boleh aku meminjamnya sebentar?"

-oOo-

"Yaa...aku ini bukan barang, lagipula aku ingin mandi." Yoona menatap kesal Minho, sedangkan yang di tatap terus melanjutkan langkahnya seraya menarik tangan Yoona.

"Minho-yaa..."

Pria itu tak mengacuhkannya.

"Kurasa kau sangat berlebihan, aku hanya—"

Tiba-tiba langkah Minho terhenti, ia menatap Yoona dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Berlebihan?"

"Aku dan abeonim-mu sangat mencemaskanmu karena kau tak ada di kamarmu, dan kau bilang kami berlebihan?"

Yoona terdiam, ia bingung harus menjawab apa.

"Mianhe, aku tak—"

Lagi-lagi Yoona tak berhasil melanjutkan ucapannya, semuanya hilang begitu saja ketika Minho menariknya ke dalam pelukannya.

"Minho-ya.."

"Ketika abeonim-mu memberitahuku bahwa kau menghilang, tanah yang kuinjak seakan-akan runtuh. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padamu," Ucap Minho lirih, ia tak kunjung melepaskan pelukannya.

Wind of the DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang