Chapter 24

548 81 15
                                    



"Kebenaran bak bola api akan menghanguskan semuanya."


Kyuhyun kembali menatap sekelilingnya, "Siapa gerangan yang mengirim pesan ini?"

"Apa maksudnya? Kebenaran apa?"

Kyuhyun memutuskan untuk segera kembali dan membawa gulungan itu, ia akan memberikannya kepda ibu dan ayahnya, berharap mereka memiliki jawaban.

Sosok yang Kyuhyun cari tiba-tiba muncul dari balik pohon, kain hitam yang menutupi setengah wajahnya tak berhasil menyembunyikan seringai licik yang tercetak di wajahnya.

"Siapapun yang berdosa, pantas untuk mendapatkan hukuman..." Bisiknya licik.

Setelah Kyuhyun dan kudanya menghilang dari pandangannya, ia segera melangkah masuk ke dalam hutan yang begitu gelap, tak ada satupun orang yang mengetahui siapa dirinya dan darimana asalnya. Sosok itu begitu misterius, bahkan bulanpun tak menerangi langit malam untuk semakin menutupi jati diri sosok itu.


-oOo-


Sebenarnya Kyuhyun ingin langsung menemui kedua orangtuanya, namun ketika ia mengingat perkataan Yoona tadi, ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk mandi terlebih dahulu. Shinhyun dan para pelayannya sudah menyiapkan bak berisi air hangat untuk dirinya, dan sekarang Kyuhyun tengah bersiap-siap untuk masuk ke dalam bak kayunya.

Kyuhyun tidak ingin berlama-lama berada di dalam bak mandi, maka setelah dirasa cukup menyegarkan dan juga menghangatkan tubuhnya, ia segera bangkit dan memakai jubah mandi yang sudah Shinhyun sediakan.

Ketika ia sudah berada di kamar, Kyuhyun segera memakai pakaian tidurnya dan duduk untuk menikmati tehnya.

"Apa lagi yang anda butuhkan, seja jeoha?" Tanya Shinhyun.

"Aku hanya ingin kau memastikan abamama dan omamama belum tidur, karena setelah ini aku ingin mengunjungi mereka." Jawab Kyuhyun seraya menyesap tehnya.

"Ye, jeoha. Saya akan pergi untuk memastikan." Ujar Shinhyun lalu pamit pergi dari hadapan Kyuhyun.

Sang calon penerus tahta itu kembali menikmati tehnya, ia tersenyum kecil setiap mengingat kebersamaannya dengan Yoona, ditambah ketika Yoona dengan malu-malu menyuruhnya untuk segera mengganti pakaian basahnya dan meminum teh hangat, dan lucunya ia menuruti semua perintahnya.

Kyuhyun sudah menghabiskan teh hangatnya, ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju lemari tempat ia menaruh gulungan kertas misterius tadi, namun tidak sengaja ia menjatuhkan pedang yang ia temukan beberapa waktu lalu.

"Pedangnya.."

Kyuhyun mengambil pedang itu kemudian tiba-tiba saja ia mengingat sesuatu.


"Tidak terlalu, karena aku lebih suka bermain dengan pedangku."

"Waeyo?"

"Pedang milikku menghilang,"


"Mungkin pedang itu dapat kuberikan untuknya." Kyuhyun kembali tersenyum ketika membayangkan bagaimana senangnya Yoona.

Setelah itu Kyuhyun menyimpan kembali pedang itu, mengambil gulungan kertas itu dan melangkah pergi menuju tempat ayah dan ibunya. Sebelum Kyuhyun keluar dari tempatnya, Shinhyun sudah menunjukkan batang hidungnya.

Wind of the DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang