Chapter 26

588 80 24
                                    



Hari yang ditunggu-tunggu oleh Yoona akhirnya datang, dengan perasaan yang berdebar-debar ia duduk di kereta kuda milik istana. Pagi-pagi sekali kereta kuda istana sudah menjemput dirinya serta ayahnya. Ia duduk didampingi oleh Hyeoni yang sedari tadi memberikannya semangat.

Yoona tampak terlihat begitu cantik dengan Hwal-Ot berpola seekor naga, wajahnya juga didandani lebih tebal dibanding saat pemilihan permaisuri. Rambut hitam panjang Yoona disanggul dan dihiasi oleh Yongzam.

Upacara pernikahan dimulai ketika rombongan Yoona datang, dan secara bersamaan Kyuhyun datang dengan menggunakan tando, pria itu tersenyum kepadanya. Yoona sama sekali tak membalas senyuman Kyuhyun, ia tengah gugup sekarang.

Ketika Kyuhyun sudah turun dari tandu dan berhadap-hadapan dengan Yoona, rasa gugup mulai menulari Kyuhyun. Rasanya ia hampir melupakan semua prosesi upacara pernikahan ini, bahkan ia hampir lupa untuk saling membungkuk. Hal yang membuatnya gugup adalah ini pernikahan pertamanya dan yang kedua, Yoona benar-benar cantik.

Keduanya saling memandang dalam diam.

Dan untuk kesekian kalinya Kyuhyun dibuat terpesona oleh Yoona.

Keduanya mulai melaksanakan prosesi-prosesi yang lain, sedangkan di sudut lain Minho, Seung Yoo dan beberapa utusan dari Heonjong berbaur dengan tamu yang lain, mereka berdandan layaknya sebelum mereka melarikan diri dari rumah, tetapi mereka juga harus berhati-hati agar kedua orangtua mereka tak menyadari penyamaran yang tengah mereka lakukan.

Sejauh upacara ini berlangsung, sama sekali tak ada gangguan dari pihak musuh. Semuanya berjalan lancar hingga upacara pernikahan ini selesai.

Seung Yoo menepuk pundak Minho, "Kita harus segera kembali."

Minho menatap Yoona untuk yang terakhir kalinya lalu mengangguk lemah. Ia mendapati Seung Yoo tengah menatapnya iba.

"Aku baik-baik saja. Semuanya demi kebaikan Yoona." Sahutnya.

Mulai saat ini, Minho akan berusaha menjalani semua rencana yang telah mereka buat dengan baik. Ia tidak akan bertindak gegabah. Minho hanya perlu fokus kepada Yoona, kedua orangtuanya serta musuh yang sampai saat ini belum ia ketahui wujud serta keberadaannya. Di dalam perjalanan kembali, Seung Yoo menjaga jaraknya dari Minho, ia sangat paham Minho membutuhkan waktu untuk sendiri walaupun adiknya tak mengucapkan keinginan itu.

Ia menatap iba kepada Minho yang berjalan di depannya, punggung kokoh adiknya tampak sedikit lelah. Batin dan fisiknya sama-sama kelelahan, setiap pagi Minho berusaha meningkatkan kemampuannya dalam bertarung dan menggunakan senjata, batin serta pikirannya hanya memikirkan bagaimana ia bisa melindungi Yoona.

Tiba-tiba saja Minho menghentikan langkahnya, ia mendaratkan tatapannya kepada rerumputan yang dipenuhi bunga liar.

"Waeyo?" Tanya Seung Yoo.

Senyuman tipis terpatri di wajah Minho, kedua matanya mulai berkaca-kaca.

"Bunga-bunga liar itu...selalu mengingatkanku kepada dirinya."

"Ia begitu cantik, berani dan sembrono. Ia sangat berbeda dari gadis-gadis yang pernah kutemui." Minho tertawa kecil saat mengingat perilaku Yoona.

"Namun...namun ia juga akan selalu dalam bahaya. Sama halnya dengan bunga-bunga liar ini, sewaktu-waktu akan ada manusia yang tak bertanggung jawab yang memangkas mereka."

"Minho-ya.."

Minho hanya tersenyum kepada kakaknya kemudian melanjutkan perjalanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wind of the DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang