"Liat aja Cas. Seberapa kuat lu hadepin kemarahan seorang Rafael Chandrawijaya? Inget, lembaran baru, akan gue buka dan mulai from now!" gumam Rafa dalam hati.
***
"Hm.. Cas! Kayaknya lo lagi ada masalah ya sama Rafa?" tanya seorang gadis yang tiba tiba saja sudah berada di samping Cassey.
"Bukan urusan lu!" tegas Cassey.
"Please Cas.. Kasih tau gue, siapa tau, gue bisa bantu," ucap gadis itu dengan name tag bertuliskan Aletta Vania.
"Bantu? Lu yakin? Sorry, gue tipe orang yang sekali dihianatin, nggak akan percaya lagi sama orang itu." ucap Cassey segera pergi meninggalkan teman lamanya itu.
"Cassey! Sekalipun lu, Rafa, ataupun Arka nggak maafin gue, gue akan tetep minta maaf sama kalian sampai kalian maafin gue!" teriak Letta yang ternyata tidak sedikitpun digubris oleh Cassey.
***
Rafa
Meskipun pagi ini sangat cerah, tapi bener bener nggak secerah hati gue, nggak tau kenapa, mood gue bener bener jelek untuk ngelaksanain aktivitas di hari ini.
Apa ini karena kejadian gue kemarin sama tuh cewek?
Apa gue kelewatan sama ucapan gue kemarin? Apa dia sakit hati karena gue? Atau mungkin, gue harus minta maaf sama dia?
LOH! Kok gue jadi mikirin dia?!
Kesambet apaan coba gue pagi pagi gini, sampai hampir berniat mau minta maaf sama dia? Sadar Rafa, sadar! Dia itu musuh terketat lu, dan lu juga udah berjanji nggak akan berdamai sama dia, jadi.. Lu nggak perlu khawatir tentang apapun!
Oh iya!
Gue sampai lupa kalau hari ini adalah hari penentuan masa depan gue sekaligus harga diri gue, yap!
Pengumuman hasil olimpiade Fisika gue akan diumumkan secara tertulis di mading sekolah pagi ini.
"Rafaaaaa!! Lu harus lihat sekarang juga ke mading, lu harus lihat!" ucap Arka teriak teriak sampai bikin kuping gue pengeng.
"Apaan sih Ka! Kuping gue masih normal kali, nggak perlu diteriakin sampai segitu nya juga. Ini juga gue mau jalan kesana," ucap gue tetap berusaha terlihat santai, padahal mah aslinya deg deg an banget.
Akhirnya gue pun sampai di depan mading yang udah dikerubutin puluhan anak yang saling berdesak desakan. Gue sampai bingung, ini mading apa pasar malam sih? Kok ramenya 11-12 sama pasar malam?
"Kalau kayak gini kondisi nya, gimana caranya gue masuk ke dalam Ka? Ogah amat gue desek desek an di situ. Lu aja yang lihat deh ya, ntar kasih tau gue. Oke?" ucap gue.
"Gue mah udah masuk Raf, justru gue ngajak lu supaya lu lihat sendiri,"
Dengan sangat terpaksa, gue pun masuk ke 'pasar malam' mini itu. Dan dengan penuh usaha, gue berusaha melihat hasil olimpiade itu dengan menggunakan mata sebelah kanan gue. Dan gue..
1. Rafael Chandrawijaya (99,0)
OH MY GOD! Gue.. Ada di posisi teratas, dengan raihan nilai hampir sempurna. Dan cewek itu..
2. Cassey Vee (98,7)
Mulut gue yang hampir saja ternganga melihat hasil itu, akhirnya tetep masih bisa gue kendalikan. Sumpah, tadi gue bener bener speechless. Tunggu, tapi..
"Untuk seleksi tahap 2 akan dilaksanakan di Bandung pada tangggal 3 Maret 2015. Sesuai hasil di atas, yang mengikuti seleksi tahap 2 adalah peringkat 1 dan 2 hasil seleksi tahap 1 olimpiade kemarin. Terimakasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy
Genç KurguRafael Chandrawijaya, idola nomor 1 di SMA Merpati. Mendapat julukan 'perfect boy', dan juga sangat terkenal akan kelembutan hatinya. Namun, image itu langsung berubah drastis sejak ia mulai bersaing ketat dengan Cassey Vee, cewek tomboi yang nilain...