13 ::: bonus.

1.5K 423 19
                                    

"kak sunwoo ganteng banget, brengsek."

bomin sama jinsol heboh sendiri begitu geng sebelah, alias gengnya sunwoo cs lewat depan kelas mereka.

di SMAN 05 ini, diangkatan 43, ada dua geng fenomenal yang isinya cowok-cowok ganteng.

geng pertama, geng-nya jeno cs, yang berisi renjun, haechan, jaemin, jinyoung sama sanha.

yang kedua, geng-nya sunwoo cs, yang isinya hwall, eric, sunwoo, hyunjin, jisung, felix, sama seungmin.

jadi, jangan tanya gimana kalo dua kubu itu tanding sepakbola di lapangan tengah.

nggak ada yang absen, hampir seluruh kelas 10, angkatannya somi. sampai kelas 12, angkatannya bang wooseok hadir di lapangan.

"yeh, kak hwall lebih ganteng."

kalo tadi, bomin yang asik nge-bucin sunwoo, sekarang giliran jinsol yang nggak mau kalah membawa jagoannya一hwall.

somi daritadi cuma menghela napasnya kasar karena acara belajar sosiologi-nya sama daehwi jadi terganggu karena dua begundal ini.

"hish diem dong!" sungut gadis blasteran itu nggak terima, bikin daehwi langsung ngulurin tangannya buat narik tangan somi biar temennya itu nggak brutal ke jinsol dan bomin.

"sol, min, mending liatin gue dah. gue juga nggak jelek-jelek amat kalo dibanding bang sunwoo." bela daehwi.

"yeee, kutu air," sahut bomin nggak terima. "ganteng kak sunwoo lah kemana-mana."

"bangun atuh, hwi." timpal jinsol.

disaat terjadi percekcokan kecil antara jinsol, bomin sama daehwi, somi lebih milih buat ngamatin eric yang hari ini tumben-tumbennya pake masker.

"bentar deh, kak eric kan anti banget pake masker." gumam somi. "kok tumbenan pake masker?"

somi nggak peduli sama temen-temennya yang lagi berantem gara-gara masalah sepele, yang terpenting sekarang adalah keadaan eric.

"HEH BULE!" teriak daehwi ngeliat somi lari keluar kelas, "KEMANA!?"

"TUGAS NEGARA!" sahut somi tanpa noleh ke daehwi.





































"k-kak eric?"

eric noleh begitu namanya dipanggil. kebetulan, cowok ini lagi ngaso di depan perpustakaan, nunggu temen-temennya kelar ngantin.

"ada apa?" tanya eric sambil nurunin kacamatanya.

"kakak nggak kenapa-kenapa, kan?"

eric menggeleng, tapi tetep aja bikin somi was-was. masalahnya, eric juga jalannya agak pincang.

"kakak berantem ya sama kak haechan?"

eric otomatis diem, yang tadinya bolak-balikin halaman buku yang lagi dia pegang tiba-tiba membeku akibat pertanyaan somi.

"nggak," eric menggeleng. "haechan sama kakak kan temenan."

"kak, jangan bohong."

kemarin, eric nganterin somi pulang. dan jarak waktunya nggak sampe sehari, karena besoknya setelah eric nganter somi pulang, cowok itu pergi sekolah dengan keadaan yang terpincang-pincang.

dan, jangan lupain masker hitam yang menempel di area wajah bagian bawah yang kontras sama warna kulit wajahnya.

"tapi, kamu harus janji. nggak boleh bertengkar sama haechan."

somi ngangguk, "aku bakal berusaha."

perlahan, eric nurunin maskernya, bikin somi seketika langsung ngilu.

gimana nggak ngilu, pipi sebelah kanan cowok itu lebam, rahang bawahnya bengkak. dan, waktu eric buka mulut, lidahnya berdarah karena benturan keras akibat kawat gigi yang dia pake.

somi shock, tangannya gemeteran.

"k-kak, kak haechan ngapain aja sampe kakak kaya gini?"

akhirnya, eric cerita. pulang sekolah kemarin, haechan mergokin eric selepas dia nganterin somi pulang. haechan yang nggak terima ceweknya dianterin sama cowok lain, langsung kesulut amarahnya.

eric berusaha menjelaskan semuanya, tapi haechan keburu dikuasai emosinya.

"jangan bertengkar ya?"

disaat kaya gini, eric sempet-sempetnya bilang kaya gitu. padahal jelas-jelas, keadaannya lebih penting daripada hubungan somi sama haechan.

"aku nggak tau." somi menggeleng, "di titik ini, aku ngerasa capek sama kak haechan."

eric literally panik. karena setelahnya, somi nangis sambil ngeremas tangan cowok itu.

karam-in jangan? hAHAHAHAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karam-in jangan? hAHAHAHAHA

[✔] 10 reasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang