setelah beberapa minggu berpikir, akhirnya aku mutusin buat ikut tes masuk osis dan hasilnya lolos.
aku bersyukur sekali. maka dari itu pulang sekolah nanti aku berniat buat nraktir kyla, jinsol, bomin, jeongin, daehwi, guanlin, dan nggak lupa chenle. tapi, chenle yang bayarin.
"ada memo." ujar seseorang yang lagi berdiri di tengah pintu sambil ngasihin kertas kecil ke bangku jinsol.
"buat siapa kak?" tanya jinsol
"anggota osis, nanti pulang sekolah rapat ya."
waduh, alamat nggak jadi traktiran.
一
"pulang sama mas haechan sana," kyla godain aku waktu rapat osis udah selesai, cewek itu godain sambil nyenggol lenganku tak lupa nunjuk kak haechan. aku malu.
aku menggeleng, "kak haechan bareng mas jeno."
"dih gapapa kali, mas haechan kan bawa mobil."
"aku bawa motor kok."
"lah, tumben?"
"protes ke mami, minta bawa motor. soalnya kalo mami yang jemput, bisa-bisa aku jadi penjaga sekolah."
mami emang ngeselin, minta jemput jam setengah lima, dijemputnya jam setengah tujuh. rumahku pindah di arab kali ya.
"yaudah, pulang sono."
"mau bareng?"
"nggak usah," kyla menggeleng. "gue sama bomin."
"iya deh."
aku langsung jalan ke tempat parkir. sebelum mengendarai kendaraan, hendaknya berdoa agar selamat sampai tujuan.
baru aja beberapa meter keluar dari gerbang sekolah, hujan turun. deres banget, aku sampe takut jadi mermaid.
"yah nggak bawa jas hujan!" pekikku panik. mau balik ke sekolah kan males, jadi aku lanjutin aja.
aku berinisiatif buat mampir ke rumah kak haechan buat minjem jas hujan, karena kebetulannya rumahnya di pinggir jalan.
jalan raya maksudnya.
"kak haechan." panggilku sambil ngetuk pintu rumahnya, nggak lama setelahnya, kak haechan keluar sambil gosokin rambutnya pake handuk.
"loh, som? ngapain sampe basah kuyup gitu?"
udah tau keujanan, masih nanya.
"keujanan, kak."
"eh, masuk dulu."
"nggak usah," aku menggeleng. "mau pinjem jas hujan, kak."
"tunggu ya."
kak haechan langsung lari ke dalam, aku kira dia mau nyari jas hujan dan ngasihin ke aku, nyatanya dugaanku salah.