3 :: petakilan.

2.7K 700 109
                                    

terhitung satu minggu aku bersekolah disini.

meskipun baru seminggu, aku punya banyak teman.

ada kyla, jinsol, daehwi, guanlin, chenle, bomin, jeongin.

pokoknya banyak deh!!

tapi sampai sekarang, aku belum tau siapa nama kakak itu. hmmm sepertinya aku harus mencari di google.

"som, kantin yuk?" ajak bomin yang berdiri sebelahan sama chenle.

"presiden chenle yang bayarin." sahut chenle dengan sombongnya sambil nepuk-nepuk dada.

aku sumpahin kere tau rasa kamu.

"aku bawa bekal ini." ujarku sambil ngangkat kotak bekal berlapis emas.

"santai ah," bomin narik tanganku. "bawa aja ke kantin."

sesampainya di kantin, jinsol melambaikan tangannya, nyuruh aku buat jalan nyamperin dia. nggak cuma jinsol yang ada di meja itu, ada kyla, jeongin, guanlin, dan daehwi.

karena terlalu malas jalan kaki, jadi aku mutusin buat menggunakan tenaga dalamku untuk terbang.

bukannya terbang, aku malah kentut sambil berdiri. hmmm sepertinya tenaga dalamku adalah kekuatan untuk kentut.

"yaelah, malah berdiri disini." chenle menyentil keningku sebelum akhirnya narik tanganku untuk nyamperin temen-temen.

"duduk, som." guanlin menarik kursi biar aku bisa duduk. emang disini cuma guanlin dan aku yang waras. yang lainnya setengah waras.

belum dua detik aku naruh pantat di kursi, suara gedubrak di dekat pintu masuk kantin bikin aku spontan berdiri.

"WEY! PAAN TUH!?" tanya daehwi antusias sampe ludahnya muncrat.

"mas sanha nyosop ahahahahaha!" chenle ketawa bikin kupingku langsung pengang.

"mas sanha siapa?!" tanyaku ke guanlin dengan tangan yang membekap kupingku sendiri.

guanlin narik tanganku, "kakak kelas."

"ada apa sih?" tanya guanlin sambil ikutan berdiri.

"mas sanha jatoh."

waktu aku mincingin mata untuk melihat lebih jelas, dari ke 6 temen temen mas sanha, kakak ganteng itu masuk didalamnya.

"eh, itu namanya siapa?" tanyaku lagi pada guanlin.

"yang mukanya kecil? mas jinyoung."

aku menggeleng, "bukannn, yang itu tuh yang keling!!"

"mas echan?"

"hah?"

"ya itu," guanlin megang kepalaku lalu diarahin ke arah mas echan, kepalaku di kunci biar terus mandang mas echan. "namanya lee donghyuck, biasanya dipanggil mas echan."

"haechan, sompret." kyla yang daritadi berdiri karena lihat mas sanha nyosop jadi ikut-ikutan duduk, capek katanya.

"nih, gue kasih tau satu-satu." guanlin ngelepas tangannya dari kepalaku dan mulai nunjuk satu persatu. "yang pake behel,"

"apa?" sahut jeongin tiba-tiba bikin aku spontan ngakak.

"bukan lu." guanlin noyor kepala jeongin, lalu balik ke aktivitas semula.  "yang pake behel, yang tadi nyosop, namanya mas sanha."

aku ngangguk.

"yang itu, yang mukanya mesum, yang tengil, yang kaya iqbaal anggota cjr, namanya mas jaemin." sambung guanlin sambil nunjuk cowok yang seragamnya setengah keluar yang saat ini lagi goblok-goblokin mas sanha.

"yang gingsul," guanlin nunjuk lagi ke arah cowok yang lagi nyengir. "mas renjun."

ternyata, guanlin, chenle dan daehwi udah temenan dari SMP. kebetulan, gengnya kak haechan dulunya kakak kelas guanlin, chenle dan daehwi. gak heran kalau mereka saling kenal.

"nah itu?" aku ikutan nunjuk ke salah seorang yang mukanya kalem tapi berahang tegas. "namanya siapa?"

"mas jeno, yang punya sekolah."

aku langsung menggelepar.

"nan! nancyyy!!! kIW KIWWW!!!" ujar mas haechan dari jauh bikin aku ketawa di tempat. mas haechan lagi godain salah satu temennya. sedangkan temennya yang digodain langsung pasang muka asem.

"neng nancyyyy!!!" sekarang mas sanha ikut-ikutan, ngelupain rasa malu luar biasa karena abis nyosop di hadapan umum.

"sayangkuuuuuuuu KIW KIW!!" mas jaemin juga ikutan. aku bisa lihat mas jeno di belakang mereka cuma senyum, malu kali ya punya temen bentukannya kaya mas jaemin dkk.

"eh eh ada dek eunbinnn!!" mas haechan teriak lagi nggak peduli orang kantin pada ngeliatin dia, malah sekarang mas haechan lagi jongkok di atas kursi buat manggil mbak eunbin.

"malu-maluin, chan." mas jinyoung langsung ngusap muka mas haechan, berharap penuh agar temannya sadar.

"lah ini mah kita gak jadi makan," bomin nepuk pundakku. "pesen gih som, samain aja semuanya."

"pesen apa?" tanyaku.

"jus wortel aja deh, kamu juga?"

aku ngangguk.

"yaudah, 9 gelas. soalnya kalo makan gabakal cukup waktunya, bentar lagi masuk."

"presiden chenle yang bayarin." sahut chenle tiba-tiba bikin aku mau nggak mau mukul tangannya pelan.

baru aja 4 langkah kiranya aku melangkah buat pesen jus, teriakan mas haechan bikin aku harus nahan malu.

"DEK SOMEEEEE!!! I LOVE YOU!!!!"

mentang mentang temenan sama yang punya sekolah ya, batinku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] 10 reasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang