"25"

1.4K 60 8
                                    

Dipagi yang cerah dengan suasana yang tenang, indah, santai yang selalu  diimpikan oleh semua orang, tetapi tidak dengan gue karena seperti biasa Radit udah ada dikamar gue untuk bangunin gue.

Tapi kali ini dia beda cara ngebangunin gue, dia memutar lagu yang sangat kencang dan ia ikut menyanyi dengan teriak-teriak.

"Berisik Raditya !!!" teriak gue frustasi.

Tapi Radit tidak menghiraukan teriakan gue dia malah makin keras menyayikan lagu berjudul

Dari mata ~jaz

"Dari matamu matamu ku mulai jatuh cinta, ku melihat melihat ada bayangan , dari mata kau buatku jatuh, jatuh terus jatuh ke hati" nyanyinya cempreng dengan menggunakan botol parfume sebagai mic.

"Anjir, berisik tai" ujar gue sambil melempar bantal.

"Bodo amat" sahutnya.

Gue pun beranjak hendak pergi dari kamar.

"Eits lu mau kemana ?" tanya Radit.

"Mau kekamar mamah mau tidur, disini berisik" ucap gue kearah pintu.

"Iya gue matiin, asal lu mandi kita dekor lagi nanti malem kan acara gue masa lu lupa sih" tutur Radit.

"Ok, tapi gue minta sesuatu" sahut gue.

"Apa ?" tanya Radit.

"Gue mau tidur lagi 10 menit aja" mohon gue yang pasti gagal.

"Gak" sahutnya tegas.

"Pliss,gue masih ngantuk nanti gue nurutin semua maunya lo" tutur gue memelas.

Radit pun berpikir sejenak.

"Ok 10 menit" ucap Radit menyetujui.

Gue pun langsung berlari ke arah kasur dan langsung tertidur, jujur sih gue orangnya lebih baik tidur ketimbang harus pergi dengan tujuan yang gak jelas.

"Bener nih anak" tuturnya sambil geleng geleng kepala.

"Tuh kan sampe gue lupa, gue kan niatnya mau nanya kenapa dia gak datang ke rumah tadi malam" tutur Radit hendak membangunkan gue.

"Tapi kayanya dia cape banget yaudah lah nanti aja" tuturnya lalu membuat alarm selama 10 menit.

Akhirnya 10 menit pun sudah terlewat alarm yang dipasang Radit menyala.

"Nai bangun udah 10 menit" ujar Radit menggoyangkan badan gue.

"Hmmm, 5 menit lagi" ucap gue.

"Gak gak , buruan keburu siang"  ucapnya.

"Iya iya gue bangun, gue mandi dulu" ucap gue.

"Cepetan, eits jangan tidur lagi di dalem" ucapnya mengingatkan.

"Iya iya" sahut gue males.

Setelah menunggu gue hingga selesai akhirnya kita pun pergi ke tempat boneka dan bunga.

"Lah kok bonekanya 3 Dit ?" tanya gue bingung.

"Gapapa" sahut Radit santai.

"Hmmn,  eh mas boneka saya yang mana ?" tanya gue.

Pelayan pun memberikan boneka tersebut.

"Lucu banget, kaya gue kan Dit ?" ucap gue.

"Males banget" sahutnya lalu berjalan pergi.

"Aish" tutur gue.

Kita pun mengambil bouqet bunga.

"Mba bisa bantu saya bawa bunga ini ke parkiran ? Soalnya saya susah bawanya takutnya rusak" ucap Radit.

Sahabat jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang