"16"

836 24 5
                                    

Sesampai yah dirumah Nico, Nico pun menelpon gue untuk datang kerumahnya karena ia takut apabila menghubungi orang tua Radit dia bakal dimarahin.

Mendengar itu ge pun langsung ke rumah Nico yang dianter oleh Aldo.

"Kaka pulang aja yah, udah malem lagian kalo aku pulangnya bisa minta anter sama Diaz atau yang lainnya" ujar gue.

"Iya deh kaka pulang hati-hati yah" sahutnya.

Gue pun langsung masuk ke rumah Nico.

"Radit dimana Co ?" tanya gue.

"Diatas dikamar gue, daritadi dia manggil nama lu mulu" ucap Nico.

"Yaudah gue ke atas dulu" ucap gue menuju kamar Nico.

Sesampai di kamar Radit sedang meracau tak jelas.

"Akhirnya lu nyampe juga Nai daritadi dia nyebut nama lu" ujar Nanda.

"Emang kenapa radit bisa sampai mabuk gini ?" tanya gue.

"Entah dia kaya orang lagi frustasi berat gitu" sahut Diaz.

"Yaudah kita kebawah dulu yah" sahut Nanda dan Diaz.

"Iya, makasih yah" sahut gue.

"Lu kenapa kaya gini Dit, kan gue udah bilang jangan pernah main ketempat gitu lagi ?" ujar gue sambil menyelimuti radwit.

"Gur sayang lu nai, jangan tinggalin gue" ujarnya sambil menarik dan memeluk gue.

"Dit lepasin ih Dit" tutur gue.

Tanpa menjawab tiba-tiba radit mencium bibir gue.

"Dit.... Lu" ucap gue kaget tanpa digubris oleh radit yang memperdalam ciumannya.

"Dit LEPAS" ucap gue sekuat tenaga.

Radit pun melepaskan dan memegang tangan gue semakin erat.

"Jangan tinggalin gue Nai, pliss gue sayang sama lo" ucapnya memohon.

Tiba-tiba Nico datang.

"Lu kenapa nai ? Lu sakit ?" tanya Nico.

"Hah gak kok gue bingung aja kenapa dia semabuk ini" sahut gue.

"Entahlah, btw lu gak papa Nai jagain Radit sampai besok ? kayanya dia butuh lu" tanya Nico yang membawakan makanan untuk gue.

Tanpa menjawab naira pun menatap Radit bingung.

"Tapi lalo lu mau pulang gapapa biar kita aja yang jaga dia" lanjut Nico.

"Yaudah gue jaga dia sampe hilang dari pengaruh minuman" tutur gue menghela napas panjang sambil duduk disamping Radit.

Gue pun memandang wajah Radit dan mengelus kepala Radit hingga dia tertidur pulas.

Memang kejadian itu adalah first kiss gue, dan gue udah janji ke diri gue first kiss tersebut akan dia berikan kepada suami gue kelak.

Tapi kejadian tadi bukan sepenuhnya salah dia karena dia masih dibawah pengaruh minuman.

Esoknya saat Radit sudah sadar sepenuhnya, Nico pun menceritakan kejadian semuanya tadi malem saat dia mabuk dan mencium gue hingga gue tertidur dan pulang subuh tadi karena gue gak mau liat Radit menyesal.

Ternyata sebelum Nico masum membawakan makanan Ia sempat melihat kejadian tersebut.

Radit pun hanya diam mengingat kejadian tersebut.

"Mening sekarang lu minta maaf ke Naira sebelum terlambat" ujar Nanda.

"Yaudah gue balik dulu, thank's yah kalian" sahut Radit.

Sahabat jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang