"15"

802 24 0
                                    

Sesampai dirumah gue pun langsung ke arah kamar.

Hari hari pun berjalan selaras dengan waktu.

Tanpa gue sadari gue udah deket sama ka Aldo hampur 1 bulan.

Kita pun beberapa kali jalan bareng tanpa diketahui Radit,  karena dia selalu emosi kalau bahas ka Aldo.

"Pami yah Nai, makasih udah mau jalan sama kaka untuk kesekian kalinya" ujar Aldo.

"Iya ka gak apa-apa aku seneng kok" sahut gue.

"Yaudah bye Nai" sahutnya.

"Ok ka hati-hati" sahut gue
Ia pun berlalu dengan cepat.

Gue pun segera masuk kerumah dan hendak ke kamar saat akan menaiki tangga ternyata ada mamah yang berjalan dari arah dapur.

"Eh sayang kamu udah pulang ? Gimana rame gak ?" tanya mamah.

"Ya gitu deh,mamah kepo ihh" sahutku bahagia sambil mengampiri mamah.

"Hmmm anak mamah mau rahasia rahasiaan nih sama mamah ?" sahutnya sambil mencubit idung gue.

"Ihh mamah sakit tau" ujar gue sambil meluk mamah.

"Oh iya Nai tadi siang ada yang ngirim paket untuk kamu" ujar mamah.

"Dari siapa ma ?" tanya gue.

"Gak tau mamah,mamah simpen di kamar kamu paketnya" ujar mamah.

"Yaudah kalo gitu Nai mau ke kamar dulu yah" ucap gue sambil berlari.

"Ok good night sayang" ujar mamah.

Sesampai di kamar memang ada sebuah kotak besar dibungkus cantik.

"Siapa yang ngirim beginian ke gue ?" tanya gue pada diri sendiri.

Saat dibuka isinya sebuah boneka panda yang membawa bambu dan terselip setangkai bunga mawar plastik yang cantik.

"Waw gila ini kan boneka kesukaan gue, mana bunga yah harum lagi walau plastik, dari siapa yah kira-kira ?" ujar gue seneng sambil berusaha untuk mencari identitas di dalamnya. Ternyata ada sepucuk surat yang terselip di dalam kotak tersebut. Gue pun langsung membacanya.

Malam, sampaikanlah rasa rinduku padanya.
Bulan, terangilah ia dalam gelap ini.
Bintang, kedipkanlah sinarmu agar ia dapat merasakan bahwa aku slalu ada bersamanya.
Angin, kumohon jangan sentuh dia.
Jangan dekap dia, selimutilah ia dengan selimut selimut hatiku.
Mimpi, temanilah tidurnya,, jagalah tidurnya.
Mentari, bangunkanlah dia dengan hangatnya sinarmu.

Sahabat jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang