Lucian mengerutkan keningnya dalam tidur. Dia tengah bermimpi buruk saat ini.
Peter yang memperhatikan kerutan di dahi adik nya pun menyentuh kerutan itu.
Lucian membuka matanya dan menatap kakaknya itu bingung. Peter tersenyum dan balik menatap sang adik.
"Apa kau mimpi buruk?" tanya Peter.
Lucian mengangguk kecil.
"Memangnya apa yang kau mimpikan??"
"Sesuatu yang buruk." Ujar Lucian.
"Mau aku temani?" tawar Peter.
"Tidak usah. Kenapa kau ada di kamarku?"
"Aku hanya ingin mengamati wajah tidur adikku." Ujar Peter sambil terkekeh pelan.
Lucian memutar bola matanya malas. Lucian lebih memilih bangun dari pada dipandangi terus oleh kakak nya yang rada errrr.. Mesum?
"Jangan memandangiku terus seperti itu. Kau terlihat seperti om om pedofil mesum yang ingin memperkosa anak berusia 8 tahun." Ujar Lucian dengan sarkas.
Peter merengut. Dia menggembungkan pipi nya dan memajukan bibir nya sok imut. Lucian merasa lucu melihat wajah tampan kakaknya itu berusaha tampak imut.
'Tidak cocok. Jika Ryan yang begitu mungkin cocok.' Batin Lucian.
"Berhenti berwajah menjijikkan seperti itu, bodoh." ujar Lucian sambil terkekeh pelan. Peter tertawa dan menghentikan aksi nya berwajah sok imut.
"Kau mau apa, Luci?" tanya Peter saat melihat adiknya membuka piyama tidurnya.
"Hah.. Aku mau mandi, Peter. Badan ku gerah tau."
"Kita mandi bersama ya.."
"Tidak! Aku tidak mau mandi dengan orang mesum seperti mu." Tolak Lucian.
"ayo lah, Luci.. Kumohon.." Mohon Peter dengan wajah memelasnya. Lucian memalingkan wajahnya pertanda dia menolak.
5 menit
Lucian tetap memalingkan wajahnya sambil menutup mata nya. Berusaha tidak melihat wajah kakak kembarnya yang bodoh itu.
10 Menit
Lucian mulai gatal ingin menonjok wajah Peter.
15 Menit
Lucian menyerah. Dia menghela nafas
"Baiklah. Kau boleh ikut mandi bersama ku." Ujar Lucian pasrah. Peter segera saja menghentikan wajah memelasnya dan langsung membopong tubuh Lucian seperti dia mengangkat karung beras.
"Peter bodoh!! Turunkan aku sialan!!"
"Tidak mau. Nanti kau melarikan diri."
"Turunkan aku!!"
Peter tertawa. Tidak peduli dengan berontakan dari Lucian yang meminta diturunkan. Lelah memberontak, Lucian hanya pasrah saja dibawa ke kamar kakak nya itu.
"Malam ini ada pesta entahlah untuk rekan bisnis Papa dan Mama. Kau akan ikut?" tanya Peter. Dia menurunkan Lucian di ranjangnya.
Lucian menghela nafas kasar. Dia benci pesta apapun itu yang berhubungan dengan kedua orang tua nya.
Peter membuka baju nya dan menatap Lucian yang tengah berpikir.
"Jika tidak ingin ikut tak masalah.. Aku akan katakan pada Papa dan Mama."
"Trims, Pete."
"Apapun untuk adikku." Ujar Peter kemudian mengacak rambut Lucian.
Lucian menggeram dan menepis tangan Peter. Dia berjalan menuju kamar mandi yang tersedia di kamar Peter.
![](https://img.wattpad.com/cover/152319939-288-k472449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Light and Shadow
Teen FictionMaaf semua Cerita ini terpaksa pindah ke akun lainnya Nama akunnya ouryuuzeno17 . . Aku dan kakak ku bagaikan cahaya dan bayangan. Dia adalah cahaya Sedangkan aku adalah bayangan. Aku hanyalah tambahan saja di keluargaku Tidak penting bila aku ada a...