Miss Ty Bertebaran. Belum di Edit.
<3 <3 <3
<3 <3 <3
<3 <3 <3
<3 <3 <3
"Kalau Oppa berani mengatakannya mungkin yang akan jadi suamiku adalah Oppa. Hehehe..."
Hyunno tersentak kaget. Matanya membelalak menatap langit-langit kamarnya yang pucat sebelum melirik jam dinding yang dengan angkuh meledeknya. Pukul 10 pagi. Hyunno tidur cukup lama. Dirinya sampai di rumah pukul 4 pagi dan langsung tertidur begitu tubuhnya menyentuh kasur. Rasanya lelah sekali.
Terima kasih pada Hyeri dan pengasuhnya, semenjak mereka tinggal di rumah Hyunno urusan bersih-bersih dan memasak mereka ambil alih, bahkan baju dan tas kerjanya selalu disiapkan oleh Hyeri ketika dirinya sedang mandi atau makan.
Bukankah mereka terlihat seperti sebuah keluarga?
Hyunno menghela napas panjang.
Mimpi itu... mimpi yang sekian tahun lamanya tidak pernah mengusiknya tiba-tiba datang dan membuatnya tidak nyaman. Ada perasaan nyeri dan perih perlahan-lahan mengiris hatinya. Hyunno tidak tahu mengapa mimpi itu kembali muncul.
Turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu. Hyunno terheran-heran kenapa suasana di rumahnya terasa sepi padahal biasanya Hyeri akan berisik dan menawarinya bantuan dalam banyak hal.
Berjalan ke dapur, ruang keluarga dan ruangan-ruangan lain namun tidak seorang pun yang Hyunno temui. Merasa telinganya mendengar seseorang bersenandung, Hyunno segera berjalan menuju halaman samping rumah yang tidak terlalu luas namun cukup nyaman untuk menghabiskan waktu, di halaman itu terdapat kolam kecil yang telah diisi ikan nila dan kura-kura oleh Hyeri.
Hyunno duduk di atas pinggiran pondasi kolam kecil sambil mengamati Hyeri yang sedang menjemur pakaian. Pantas saja gadis itu tidak ada dimanapun.
"Dimana pengasuh dan penjagamu?" tanya Hyunno.
Hyeri tersentak kaget melihat dokter muda pujaannya itu duduk diam di pinggir kolam ikan dengan muka bantal dan rambut acak-acakan –terlihat sangat tampan dan elegan dimata Hyeri. "Oh, sedang belanja bulanan."
"Seingatku aku belum memberi uang bulanan pada ahjumma?" gumam Hyunno.
"Uang dari Appaku. Bagaimanapun juga aku masih tanggung jawabnya jadi dia wajib menafkaiku." Gumam Hyeri.
"Kau tidak harus melakukannya."
"Apa?" tanya Hyeri bingung.
Hyunno menunjuk kemeja berwarna abu-abu bergaris cokelat yang sedang dipeluk oleh Hyeri. "Mencuci pakaianku. Aku bisa melakukannya sendiri."
"Jangan merusak kesenanganku!" protes Hyeri. "Mencuci bajumu adalah kesenangan bagiku."
Hyunno tidak berkomentar. Mimpi sialan yang mengusik tidurnya membuatnya tidak bisa berkonsentrasi.
"Dokter Hyunno, apa kau lapar? Mau ku masakkan sesuatu?" tanya Hyeri sambil menjemur sisa cuciannya.
"Tidak. Aku belum lapar."
"Sift malam lagi?"
"Aku berangkat pukul 1 nanti. Aku harus memimpin pertemuan dengan para dokter kepala dan penanggung jawab." Jawab Hyunno.
"Mau ku buatkan bekal?"
"Tidak. Aku akan pulang pukul 3. Aku bisa makan siang sebelum berangkat dan makan malam di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Twins ✔️
Teen Fiction... dan cerita tentang si kembar Hyunno dan Hyunbin tetap berlanjut... ---------------------> Harap baca Vengeance dulu :D