Vengeance Twins XII

1K 245 39
                                    


Tanpa Edit. Ingatkan Yuuki kalau ada salah ketik :D

♥♥♥♥♥

♥♥♥♥♥

Hyunno hanya mendengus ketika perempuan itu mengekori langkah kakinya. Berteriak-teriak memanggil namanya dan membuatnya menjadi peratian bukan hanya dari para rekan kerjanya tetapi juga dari para pasien dan keluarga pasien yang datang ke rumah sakit untuk menjenguk keluarga mereka. Berkali-kali Hyunno menghela napas panjang dan menghembuskannya kasar untuk mengurangi rasa kesal dan marah yang membakar hatinya.

Langkahnya semakin lebar dan cepat menuju arah parkir karyawan. Menghampiri sebuah mobil yang sangat ia kenal.

"Dokter Hyunno!" Tia masih berlari kecil untuk mengejar Hyunno, beberapa kali nyaris terjatuh ketika sepatu haknya menggerus kerikil kecil.

Mengabaikan panggilan Tia, Hyunno segera membuka pintu kemudi mobil dan berusaha tersenyum kaku ketika wajah cantik yang tengah menatapnya terlihat kebingungan. "Aku merindukanmu jadi aku datang untuk menjemputmu agar kita bisa bersama sedikit lebih lama."

Hyeri menatap bingung Hyunno namun tak urung meraih tangan dokter muda yang diulurkan pada dirinya. Membiarkan Hyunno mengambil alih membawa kotak makanan yang sebelumnya berada ditangan Hyeri. Hari ini Hyunno sift malam dan ia meminta Hyeri untuk datang menememaninya makan malam –sekaligus menjadi tameng untuk melindungi Hyunno dari serangan siluman rubah betina.

"Kita lewat pintu samping saja." Hyunno menarik Hyeri, tidak akan membiarkan Hyeri bertemu Tia.

"Kenapa?" ketika hendak menoleh Hyunno tiba-tiba saja merangkul dan menariknya berjalan semakin cepat.

Hyunno sempat menoleh dan melihat Tia mentap tajam ke arahnya –Hyeri− tetapi mengabaikannya karena pada dasarnya Hyunno memang tidak terlalu mengenal gadis itu. Pun demikian Hyunno sama sekali tidak berpengalaman menangani seorang gadis yang tengah menjadikan dirinya sebagai poros hidup –jatuh cinta padanya.

♥♥♥♥♥

"Apa ibu –Jaejoong− sudah pulang?" tanya Hyeri. Dengan hati-hati ia membongkar dan menata kotak bekal bawaannya ke atas meja yang berada di ruang kerja Hyunno.

"Ibu sudah pulang sore tadi. Kenapa?" tanya Hyunno tanpa mengalihkan matanya dari laporan kesehatan pasien yang ia tangani.

"Akan lebih menyenangkan kalau ibu bisa ikut makan bersama dengan kita." Gumam Hyeri.

Hyunno melirik Hyeri sejenak sebelum kembali menekuni kegiatannya. "Kalau kau ingin makan bersama ibu kau bisa datang ke rumah ibu. Kalau kau takut sendirian di rumah malam ini, kau bisa menginap di rumah ibu. Telpon saja ibu atau ayah untuk menjemputmu."

Hyeri mengangguk. Ia sudah sangat dekat dengan keluarga Hyunno melebihi keluarganya sendiri tetapi ia belum pernah menginap di rumah utama keluarga Jung tanpa kehadiran Hyunno. "Makanlah dulu! Bukankah tadi kau sepertinya tergesa-gesa menarikku?"

"Oh... Ya, ada seorang virus yang mendekatiku jadi aku berusaha menghindar."

"Seorang... virus?" Hyeri tampak kebingungan.

♥♥♥♥♥

Hyunno terkejut ketika melihat pemuda yang duduk di samping mobilnya. Tubuh pemuda itu bergetar, wajahnya pucat, bibirnya membiru karena kedinginan. Entah sudah berapa lama pemuda itu berada di sana.

"Ihnwan? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Hyunno.

Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu mendongak menatap Hyunno. Beberapa memar dan bekas darah menghiasi wajah pucatnya. Ini hampir fajar berarti pemuda itu sudah dari semalam berada di sana.

Vengeance Twins ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang