10

1.3K 239 25
                                    

TANPA EDIT. KALAU ADA SALAH KETIK SILAKAN INGATKAN YUUKI

©©©©©

©©©©©

©©©©©

©©©©©

"Istirahatlah, Yun..." teguran yang lebih seperti perintah itu datang dari Jaejoong ketika melihat pasangan hidupnya masih sibuk membaca berkas yang entah apa isinya. "Tidakkah kau lelah?" tanyanya.

Baru saja siang tadi mereka disibukkan oleh pernikahan Hyunbin dan Jihyun. Resepsi pun dilanjutkan di tempat yang sama, sebuah ball room hotel bintang lima. Acara singkat dengan banyak tamu undangan. Hyunbin dan Jihyun tidak sabar untuk segera bulam madu sehingga acara resepsi pernikahan mereka pun tidak lebih dari 3 jam lamanya, setelah itu kedua pengantin itu bergegas berangkat. Mereka bulan madu keliling Korea Selatan. Bulan madu unik untuk pasangan unik.

"Boo, ini sangat aneh..." gumam Yunho.

"Apa yang aneh?" Jaejoong duduk di pinggir tempat tidur sambil mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk.

"Salah satu dari orang yang pernah mengirimiku jam tangan adalah dalang dibalik penyerangan Hyunno dan Hyeri." Ucap Yunho.

Sejenak Jaejoong menghentikan kegiatannya dan menatap wajah Yunho yang juga tengah menatapnya. "Kau yakin?"

"Tidak salah lagi."

"Lalu bagaimana? Hyunno dan Hyeri sudah terlanjur pindah. Apa aku harus menelpon Hyunno dan meminta mereka untuk pulang?" tanya Jaejoong.

Tiga hari sebelum pernikahan Hyunbin dan Jihyun, Hyunno mengajak Hyeri pindah ke apartemen yang memang sudah dibelinya. Apartemen itu masih satu kompleks dengan apartemen yang nanti akan ditinggali Hyunbin dan Jihyun usai mereka kembali dari bulan madu mereka walaupun berbeda gedung.

"Ku kira belum perlu, Boo. Orang ini sepertinya lebih berhati-hati semenjak menyadari anak siapa yang sudah dia lukai." Ucap Yunho. "Kalau dia berani macam-macam dan menyentuh putraku lagi tidak peduli siapa yang menjadi pendukungnya, akan ku hancurkan karier politiknya."

©©©©©

Hyeri mengigit gemas kuku jarinya, sesekali matanya melirik jam dinding yang menyindirnya angkuh mengalihkan pandangannya sejenak dari drama yang benar-benar membuat iri. Hyeri berharap Hyunno akan memperlakukannya seperi tokoh pria dalam drama yang sedang ia tonton. Bukannya Hyunno harus bersikap romantis atau perhatian padanya tetapi setidaknya Hyeri ingin agar Hyunno bisa sedikit peka. Hyunno bersikap dengan sangat baik, hormat dan menjaganya. Namun Hyeri berharap Hyunno akan memperlakukannya sedikit lebih intim. Hyeri malu jika harus dirinya yang berinisiatif untuk memeluk dan mencium pipi Hyunno terlebih dahulu.

Awalnya Hyunno menolak usul Hyeri yang menginginkan agar mereka tidur di kamar yang sama tetapi akhirnya dengan segala macam rengekan Hyeri, Hyunno menyetujui usul tersebut. Tetapi lagi-lagi Hyeri sadar bahwa kekasihnya selain seorang yang sangat jenius dibidangnya juga merupakan pangeran es yang sama sekali tidak peka. Hyunno hanya akan memeluknya atau mencium keningnya jika Hyeri memintanya, Hyunno tidak pernah berinisiatif sendiri untuk melakukannya.

Menghela napas kasar Hyeri lagi-lagi melirik jam dinding yang terus mengejeknya. Sudah lebih dari dua jam semenjak Hyunno mengatakan bahwa dirinya akan pulang terlambat. "Kenapa dokter bedah selalu sibuk? Ugh..." gerutu Hyeri. Gadis itu hendak mematikan televisi ketika terdengar suara langkah kaki dari arah pintu masuk.

"Kenapa belum tidur?" tanya Hyunno yang baru pulang.

Hyeri mengambil tas kerja Hyunno dan membantunya melepaskan coat yang dikenakannya. "Menunggumu." Jawab Hyeri.

Vengeance Twins ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang