TANPA EDIT
♥♥♥♥♥♥
♥♥♥♥♥♥
♥♥♥♥♥♥
♥♥♥♥♥♥
Hyeri sedikit terkejut ketika Hyunno mengajaknya ke sebuah cafe, awalnya gadis cantik itu mengira Hyunno mengajaknya untuk sekedar minum kopi atau bersantai sejenak tetapi ketika mengetahui bahwa Hyunno datang ke cafe tersebut untuk mengambil kue pesanannya Hyeri merasa sedikit kecewa.
"Ini adalah salah satu cabang cafe milik Hyunbin." Ucap Hyunno sambil menerima bungkusan kue dari kasir. "Kapan-kapan kita bisa berkunjung lagi kemari."
Hyeri tersenyum mendengar ajakan –secara tidak langsung− Hyunno. "Kue itu..."
"Untuk dibawa ke rumah orang tuamu. Ku harap mereka menyukainya."
Hyeri tidak tahu dirinya senang atau sedih tetapi ia sama sekali tidak merasa nyaman ketika Hyunno dengan mudah dan ringan menyebut orang tua Hyeri seperti seolah-olah mereka –Hyunno dan orang tuanya− sudah mengenal lama.
♥♥♥♥♥♥
Ketika mobil yang mereka tumpangi sampai di halaman depan rumah 3 lantai itu, Hyeri merasakan keringat dingin merembes keluar melalui seluruh pori-pori pada permukaan kulitnya, jantungnya berdebar tidak nyaman. Hyeri gelisah. Bagaimana jika dirinya tidak bisa mengontrol emosinya sendiri dan berakhir dengan pertengkaran dengan ayahnya? Bagaimana jika ayahnya tidak menyukai Hyunno dan mengusir mereka? Kadang-kadang orang tua tidak hanya memandang setampan apa kekasih anaknya.
"Hyeri?"
Gadis cantik itu tersentak kaget ketika Hyunno membantunya melepaskan sabuk pengaman. Rupa-rupanya Hyunno sudah turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Hyeri tetapi karena Hyeri asyik melamun ia tidak menyadari perbuatan manis yang Hyunno lakukan untuknya.
"Aku melamun ya?"
"Kau gugup?"
"Entah sudah berapa lama aku tidak menginjakkan kaki ke rumah ini lagi..." dengan ragu Hyeri turun dari mobil, dengan sabar menunggu Hyunno mengambil kue yang diletakan di kursi penumpang bagian belakang.
Hyunno hanya tersenyum, senyum termanis yang pernah Hyeri lihat. Tanpa ragu-ragu meraih dan memeluk lengan Hyunno ketika dokter muda itu mengulurkan tangannya pada Hyeri. "Harusnya aku yang gugup karena ini pertama kalinya untukku." Gumam Hyunno.
Keduanya berjalan perlahan menuju teras depan rumah, menekan bel beberapa kali sebelum pada akhirnya pintu bercat putih itu terbuka.
"Dokter Hyunno? Mari masuk..."
"Selamat siang..." Hyunno berusaha tersenyum ramah sama seperti ketika dirinya menghadapi pasien-pasiennya.
Perempuan paruh baya itu tersenyum kikuk ketika Hyunno memberikan oleh-oleh padanya. "Lain kali tidak usah repot-repot!"
"Hwang Jihan namanya." Bisik Hyeri.
"Nak Hyunno? Mari...." akhirnya datang juga. Senator Kim yang sangat ingin diajak Hyunno bicara.
Hyeri mengeratkan pegangan tangannya pada lengan kokoh Hyunno dan hal itu tidak luput dari dua pasang mata lelah yang berbinar penuh haru dan bahagia.
♥♥♥♥♥♥
Awalnya Hyunno dan Hyeri mengira mereka akan dibawa menuju ke ruang tamu alih-alih ruang keluarga. Mungkin karena Hyunno datang bersama anak sulung keluarga tersebut sehingga mereka langsung digiring ke ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Twins ✔️
Teen Fiction... dan cerita tentang si kembar Hyunno dan Hyunbin tetap berlanjut... ---------------------> Harap baca Vengeance dulu :D