Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Hyunno muda) Mis Typo bertebaran. Belum diedit.
<3 <3 <3
<3 <3 <3
<3 <3 <3
Dimata Hyunno, Kim Hyeri adalah salah satu pasien yang butuh penanganan khusus. Bukan karena raganya yang sakit tetapi jiwanya. Para psikiater sudah menyerah menangani gadis itu, para suster enggan berdekatan dengannya, hanya Hyunno yang masih mau mengurusinya. Demi kemanusiaan.
Hyunno menyerahkan sebuah kunci dan secarik kertas berisi alamat rumahnya pada pengasuh Hyeri. "Aku tidak bisa mengantar kalian. 10 menit lagi aku harus masuk ruang operasi. Anggaplah rumah sendiri!"
"Terima kasih Dokter Jung. Maaf merepotkan anda." Ucap perempuan paruh baya itu terdengar sopan.
Tanpa banyak berkomentar Hyunno bergegas kembali ke dalam gedung rumah sakit. Hyunno hanya berharap keputusannya menampung Hyeri untuk sementara di rumahnya bisa memberikan pengaruh yang baik pada pasiennya itu.
<3 <3 <3
Hyunno baru saja keluar dari ruang operasi ketika salah seorang suster dengan panik berlari menghampirinya. Bahkan baju yang ia kenakan masih kotor terkena bercak darah pasiennya.
"Dokter Jung!"
"Ya?" tanya Hyunno. Badannya terasa lelah. Ia ingin istirahat. Sekedar duduk atau minum seteguk air putih. Hyunno tidak menolak. Apalagi kalau bisa tidur satu atau dua jam.
"Ada keributan di IGD." Jawab sang suter dengan terbata. Napasnya ngos-ngosan, keringat membasahi wajahnya membuat makeupnya sedikit luntur.
"Lalu kenapa mencariku? Bukankah di sana ada dokter jaga?" Tanya Hyunno. Dokter muda itu menahan dirinya untuk tidak menelan sang suster hidup-hidup.
"Para dokter muda itu tidak berani menghadapinya, Dokter!" lapor sang perawat.
Hyunno menghela napas lelah. Dokter muda? Di rumah sakit ini dokter termuda adalah dirinya tetapi Hyunno harus bekerja layaknya dokter senior yang sudah puluhan tahun lalu lalang di rumah sakit. Kesal meremas-remas hati Hyunno. Masih dengan pakaian telur bebeknya -pakaian operasi− Hyunno berjalan ke arah IGD diikuti sang suster.
IGD agak sepi pagi itu, bagian rawat jalan pun sepi. Yang paling ramai adalah ruang operasi karena ada 20 orang yang antre menunggu giliran dibedah dengan beragam jenis penyakit. Hyunno sudah mengoperasi 2 orang pasien yang kesemuanya menderita penyakit serius. Entah kenapa sejak ke datangannya ke rumah sakit ini dirinya selalu berurusan dengan orang yang mengalami penyakit serius, berat dan membutuhkan tenaga ekstra.
Pemandangan yang tidak asing bagi Hyunno. Seorang pasien marah-marah, mengamuk dan merutuk para tenaga medis yang dianggap tidak pecus melayaninya. Hyunno ingin menjahit mulut pria itu andaikan ia tidak ingat kode etik pekerjaannya.