Tia tersenyum ketika masuk ruang kerja Hyunno. Perempuan cantik itu masih mengenakan hanbok berwarna merah muda, duduk tenang di hadapan Hyunno setelah meletakkan kotak makanan di atas meja kerja Hyunno. "Jangan mendelik dan marah padaku. Aku hanya ingin memberikan kue ini untukmu Dokter Hyunno."
Hyunno tidak berkomentar apa-apa. Tatapannya dingin –cenderung bosan.
"Perempuan itu sangat beruntung karena bisa menjadi kekasihmu. Meskipun kau menganggapku tidak tahu malu tetapi aku tidak akan menyerah. Akan ku buktikan padamu bahwa aku juga memiliki sisi menarik yang bisa dibanggakan." Tia tersenyum meskipun matanya seolah-olah ingin menumpahkan air bah. "Makanlah kuenya! Jangan dibuang karena tidak ada racun didalamnya." Tia berdiri dari duduknya dan berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa.
Hyunno menghela napas panjang. Biasanya para perempuan yang mengejarnya akan mundur teratur begitu mengetahui sifat dinginnya dan mulutnya yang pedas. Tetapi Tia... entah kenapa Hyunno sulit sekali bersembunyi dari perempuan itu.
♥♥♥♥♥
"Aku tidak mau diperiksa! Suster jelek dan bau aku tidak suka!" ia adalah seorang murid SMA yang mengalami kecelakaan lalu lintas, bus pariwisata yang ditumpanginya oleng karena ban belakangnya meletus, kecelakaan terjadi namun tidak ada korban jiwa walaupun korban luka-luka tidak terhitung jumlahnya.
"Adik manis, tetapi lukamu harus segera dibersihkan." Bujuk sang suster yang urat kesabarannya nyaris putus menghadapi pasien manja satu ini.
"Siro!" pekiknya. "Ah! Aku mau diperiksa oleh dokter tampan itu!"
Hyunno melirik pasien berisik yang berada di seberang ranjang tempatnya memeriksa seorang nenek yang sakit. Wajah tampannya tampak kusut ketika berjalan menghampiri si pasien yang terlihat kegirangan. Menatap keadaan luar si pasien dengan tatapan malas.
"Aku mau diperiksa kalau dokter mau menjadi namja chinguku!"
"Aku tidak berminat menjadi namja chingu gadis manja, merepotkan, berisik dan tidak cantik sepertimu! Suster, kalau pasien ini tidak mau diperiksa biarkan saja! Masih banyak pasien yang perlu ditangani!" ucap Hyunno. "Kelakuanmu itu akan membuatmu menjadi perawan tua nona!"
"Dokter Hyunno." Seseorang menepuk bahu Hyunno lembut. Dokter muda itu menoleh dan mendapati sang ibu berdiri di sampingnya. "Maukah kau membantuku? Kita baru saja mendapatkan pasien dengan keadaan kritis. Ruang operasi sedang dipersiapkan."
Hyunno tidak bereaksi. Tetapi ia mendapati wajah penuh kekhawatira sang ibu. Dengan perlahan mengikuti langkah kaki sang ibu yang meninggalkan IGD. Karena sedikit menganggur dan kebetulan IGD butuh bantuan maka Hyunno ikut turun tangan.
"Suster siapa dokter galak tapi tampan tadi?"
Si suster menatap pasiennya dengan tatapan mencemooh. "Dokter Jung Hyunno. Tampan iya, muda sangat tapi mulutnya setajam pisau bedah."
"Aih! Kalau dokternya setampan dokter Hyunno aku mau jadi pasien rumah sakit ini setiap hari.
♥♥♥♥♥
Yunho yang sedang mempimpin rapat non formal dengan para managernya berdecak kesal ketika melihat handphonenya bergetar, ia sedang murka pada para bawahannya yang bekerja kurang maksimal dan ketika ia sedang memarahi mereka handphonenya bergetar, Yunho berjanji dalam hati akan memarahi siapapun yang berani mengganggunya. Tetapi begitu nama sang pujaan hati yang tertera pada layar LCD, suana hatinya beransur membaik.
"Ya Boo? Aku sedang memarahi para pegawai yang malas." Yunho melirik para manager tiap bagian perusahaannya yang menundukkan kepala sambil mengelap keringat mereka dengan gugup. "Bukankah kau sedang di rumah sakit? Tumben menelpon. Ada apa? Hm... Hyeri? Ya, dia bertugas menjadi notulis rapat hari ini. Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance Twins ✔️
Teen Fiction... dan cerita tentang si kembar Hyunno dan Hyunbin tetap berlanjut... ---------------------> Harap baca Vengeance dulu :D