Vengeance Twins VIII (Undangan, Kekacauan Bencana II)

1.5K 217 20
                                    

Tanpa Edit, Miss Ty merajalela karena belum diedit. Yuuki berterima kasih jika ada yang mau mengingatkan dan mengoreksi tulisan Yuuki.

Semua tulisan akan Yuuki privat jika ada adegan 18+

©©©©©

©©©©©

©©©©©

©©©©©

©©©©©

Hyunno hanya mengangangguk singkat ketika ibu dan adik tiri Hyeri pamit. Hyeri sudah Hyunno amankan pun begitu rasanya sedikit mengesalkan juga. Hyunno tidak pernah berkeinginan terlibat dalam urusan keluarga Hyeri tetapi sepertinya anggapan orang terdekat Hyeri atas kemurahan hati Hyunno sedikit disalah artikan. Hyunno -saat ini− hanya melihat Hyeri sebagai pasien belaka tidak lebih. Tapi yang dikatakan ibunya sebelum berpamitan sungguh membuat Hyunno berpikiran untuk mendepak Hyeri dan pengasuhnya serta penjaganya agar segera meninggalkan rumahnya.

"Dokter Hyunno tolong jaga Hyeri. Mungkin dia gadis yang sangat keras kepala dan brutal tetapi dia sungguh-sunggung menyukai anda. Tolong bahagiakan putriku."

"Kenapa aku harus bertanggung jawab atas kebahagiaannya? Dia bukan istriku! Hanya pasien!" gerutu Hyunno. Setelah menutup pintu Hyunno segera melangkah menuju kamar pengasuh Hyeri karena semenjak Hyunbin dan Jihyun datang kamar yang sebelumnya ditempati oleh Hyeri sudah dijajah oleh dua manusia menyebalkan namun begitu Hyunno sayangi.

"Dokter!" sang ahjumma yang beriat keluar kamar terkejut ketika Hyunno berdiri di hadapannya.

"Bagaimana keadaannya?"

"Masih menangis tapi sudah sedikit tenang." Jawab sang. "Ah, tadi ada undangan yang dititipkan pada saya. Undangan untuk anda. Saya letakkan di atas meja nakas kamar anda."

"Undangan itu bisa menunggu nanti. Aku ingin melihat Hyeri!"

Sang ajumma menyingkir. Membiarkan sang tuan rumah menangani nonanya. Bagaimana pun saat ini hanya seorang Jung Hyunnolah yang akan didengar oleh Kim Hyeri.

©©©©©

Melihat Hyunno masuk ke dalam kamar membuat Hyeri yang semula menangis sengungukan segera berdiri dan menerjang Hyunno. Memeluk erat dokter muda pujaannya itu sambil berteriak histeris, menumpahkan sumpah serapah untuk dua tamu tidak diundang yang sudah pergi.

Hyunno mengusap pelan kepala Hyeri, menepuk-nepuk punggung perempuan cantik itu dengan kikuk. Hyunno bukan Hyunbin yang mudah menghadapi situasi macam ini. Hyunno adalah pangeran es yang kaku dan dingin. Membiarkan orang lain memeluknya bahkan menjadikannya tempat menangis adalah hal baru baginya. Hyunno sudah berusaha walaupun tetap merasa aneh dan kikuk.

"Mereka sudah pergi. Maaf membuatmu kaget." Ucap Hyunno dengan lembut. Jihyun akan mengejek caranya bicara jika saja perempuan itu mendengarnya sekarang.

Hyeri menengadah, menatap Hyunno yang menunjukkan ekspresi bingung dan lelah.

"Mereka hanya membicarakan beberapa hal denganku. Mereka tidak akan mengganggumu lagi."

"Kau butuh tidur Dokter..." lirih Hyeri. Bagaimanapun juga Hyunno sudah sangat kelelahan di rumah sakit tadi bahkan bisa dikatakan nyaris pingsan.

"Memang. Tetapi aku tidak bisa membiarkanmu seperti ini."

"Istirahatlah! Aku tidak mau kau sakit..." ucap Hyeri.

"Asal kau berjanji padaku untuk tidak histeris lagi! Aku seperti tidak mengenalimu..."

Hyeri menundukkan kepalanya, masih memeluk Hyunno erat. "Tidak. Aku tidak akan seperti itu lagi. Aku tidak mau merepotkanmu. Kau harus istirahat."

"Ya."

Vengeance Twins ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang