-Hujan, jantungku tak baik-
Aku melangkah dengan cepat keluar gerbang universitas. Sepuluh menit dengan berlari, tapi hari ini aku lelah. Pikiranku lelah lantaran dua hari ini hanya tidur tiga puluh menit demi tugas gubahan masa.
Alasanku berjalan cepat cukup sederhana. Langit mendung. Silahkan hujan mengguyur tubuhku habis-habisan, tapi tidak dengan logbook dan maketku.
Langit semakin gelap dan titik-titik air mulai meninggalkan jejak di aspal. Sial. Aku mempercepat langkahku nyaris berlari. Namun, aku yakin hujan akan mengguyurku bersama anak-anakku ini sebelum sampai.
Aku duduk memeluk logbook A3 milikku dan memangku maket gubahan masa. Halte, hanya ini satu-satunya tempat yang bisa kugunakan untuk berteduh sekarang.
"Hujannya deras, ya." Suara itu..
Tbc
Jeon's
KAMU SEDANG MEMBACA
How If....? (Silence Is My Way Admire)
Short StoryAku adalah pemimpi yang selalu bersembunyi. Caraku mengagumi seseorang adalah diam. Menyakitkan, tapi aku menikmatinya.