07

91 16 0
                                    

-Virus Senyum-

Aku dan teman-teman kelas duduk bersama di kantin sembari menikmati makan siang kami. Hari ini terasa lebih longgar karena dosen killer itu tidak datang menghantui.

Usai menghabiskan es jeruk, entah kenapa mataku terdorong untuk melihat ke arah kiri. Dua meja dari meja kami berada. Aku melihatnya.

Ia sedang tertawa. Perbincangan mereka sangat menyenangkan hingga membuatnya tertawa seperti itu. Aku menutup mulutku, tersenyum diam-diam.

Aku melihat kepulan asap rokok teman-temannya, tetapi tidak dari dirinya. Ia tidak merokok. Lagi... Aku tersenyum. Sepertinya ia pandai menularkan virus senyumnya.

Tbc

Jeon's

How If....? (Silence Is My Way Admire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang