Owlery and Gardenia

2.2K 404 162
                                    

Pagi itu, minggu ke-dua bulan Oktober, bunyi-bunyian piring dan sendok beradu terdengar jelas mengalahkan cicit burung. Suara anak-anak mengobrol juga menjadi bukti bahwa suasana di Great Hall sangat ramai.

 Suara anak-anak mengobrol juga menjadi bukti bahwa suasana di Great Hall sangat ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunbin memakan apel hijau yang sebelumnya ia kupas kulitnya. Netranya memandangi seseorang yang duduk jauh di sebrang, menggunakan jubah hijau-perak, dengan wajah dan surai platina yang sangat bersinar dimata Hyunbin.

Merlin, ia sangat cantik bagai putri salju. Hyunbin tak bisa menahan bibirnya untuk menarik senyum. Memandangi betapa manis pria berpipi kemerahan itu duduk diantara teman-teman asramanya yang berwajah dingin.

PLAK!

"Hey, Patrick. Kau sehat?"

Tepukan keras diterima Hyunbin di bagian punggungnya, membuat ia sedikit memuntahkan apel yang ia makan.

"Ew, man. Kau jorok." Orang itu mengambil tempat duduk disamping Hyunbin. Hyunbin hanya memutar bola matanya, malas menanggapi pria berisik disampingnya.

"Kau melihat siapa, sih?"

"Bidadari yang diciptakan untukku, Luke." Tiba-tiba, Hyunbin menarik senyumnya lagi. Pria yang ia panggil Luke itu bengong.

"Bro, you okay?" Tanya Lucas -itu adalah nama asli Luke- sembari mengguncang tubuh Hyunbin pelan. Tidak lupa menyuap sebuah sosis goreng porsi besar kedalam mulutnya.

"Absolutely okay! You don't have to worry." Jawab Hyunbin sekenanya. Lucas menelan kunyahan sosisnya, sebelum kembali bersuara.

"Apa kau habis mencuci pantat kuali? kurasa mencium bau bekas ramuan terlalu banyak membuat otakmu semakin kecil. HAHAHAHAH"

PLAK!

Seketika tawa Lucas digantikan dengan ringisan sakit dan suara batuk berkepanjangan. Dibelakang Lucas, berdiri ketua siswa asrama Gryffindor sambil menenteng perkamen, Chittaphon Lee namanya.

"Hentikan tawamu! Kita sedang sarapan dan mood orang bisa hancur mendengar tawamu yang sama seperti tawa kingkong!" Ucapnya garang. Lucas hanya membalasnya dengan cengiran. Hyunbin mengangguk mengiyakan ucapan si siswa tingkat 6 itu.

Matanya kembali menatap si putri salju dari kejauhan, tampaknya si putri salju sudah selesai sarapan dan bersiap pergi menuju kelas.

Tatapan Hyunbin tak lepas dari pria itu, pikirannya sudah membayangkan bagaimana nanti kalau ia menjadi teman-nya, bisa memegangi pipi putih itu, mengacak surainya, menggenggam ta-

"OOOOOH JADI DARITADI KAU MEMANDANGI HWANG DARI SLY-Hmppht!!"

Dan pagi itu juga, Lucas hampir dibawa ke rumah sakit sekolah.

─; Flower-ian [MinhyunBin] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang