Room of Requirement and Snapdragons

1.8K 349 121
                                    

Dedaunan berguguran di sekitar Hutan Terlarang, menjadi bukti kalau sekarang telah masuk minggu ke-tiga bulan November

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dedaunan berguguran di sekitar Hutan Terlarang, menjadi bukti kalau sekarang telah masuk minggu ke-tiga bulan November. Cuaca yang semakin dingin karena hampir memasuki musim salju, tak kunjung memadamkan semangat para profesor untuk memberi tugas. Tumpukan buku dan bau tinta pena dipaksa menjadi makanan sehari-hari bagi para siswa. 

"Astaga, Al. Berhenti mengulang pekerjaanmu!"

Wonwoo mengerang frustasi melihat orang disampingnya kembali meremas kertas tugas, untuk yang ke-empat kali. Membuat meja panjang aula besar semakin terlihat penuh.

"Profesor Sinistra akan marah kalau tahu ia-"

"Ia tidak akan marah kalau tahu kau hanya sedikit mencoret karena salah menulis nama latin bintang, Allen!"

"Justru karena aku sedikit mencoret, itu akan mengubah artinya dan aku akan mendapat pengurangan nilai! kau tau, pengurangan nilai sama dengan tidak tercapainya nilai Outstanding*!" Orang disampingnya malah balik memarahi Wonwoo. Wonwoo merengut dan memutuskan untuk pergi.

"Kau cocok berada di Ravenclaw, kalau sifatmu keluar begini." Ejek Wonwoo sebelum berlalu.

"Dan menjadi rekan asrama dengan si Haynsworth? No, thanks. Kau saja sana." Jawab orang itu tanpa menoleh. Ia melanjutkan pekerjaan mengulang tugasnya yang tertunda. Ia terlalu fokus sampai tak merasakan ada seseorang duduk di depannya.

"Hey, Allen."

Sapa orang itu ceria dengan suara beratnya. Minhyun terkejut sampai tak sengaja menjatuhkan pena bulunya.

"Oh, ternyata kau, Patrick." Hyunbin hanya tersenyum dan meletakkan dua gelas di depan Minhyun. Minhyun menggumam terima kasih setelah menerima sodoran gelas berisi teh susu hangat dari Hyunbin sebelum kembali tenggelam dalam tumpukan tugasnya.

Mata Hyunbin menyelidik mencari tahu apa yang tengah Minhyun lakukan. "Astronomi?" keheranan tercetak jelas di dalam nada suara Hyunbin. "Bukannya kemarin kau sudah mengerjakannya bersamaku di perpustakaan?"

"Ya, memang. Aku awalnya ingin mengerjakan tugas lain, namun aku melihat kesalahan di tugasku. Jadi, aku memutuskan untuk mengulang."

Hyunbin tahu benar kalau makhluk manis didepannya ini sangat mengejar nilai Outstanding. Berbeda dengannya yang tidak mengulang saja sudah sangat bersyukur.

Sebulan ini, mereka menjadi dekat -masih dalam bentuk teman- sejak ketahuan jalan berdua di Hogsmeade kemarin hari. Bahkan, teman asrama Hyunbin mengadakan pesta di ruang rekreasi sesaat setelah Hyunbin sampai ke asrama karena telah berani mendekati si Anak Emas dari asrama rival mereka.

Ya, sekarang, seluruh siswa tingkat 5 -yang beruntungnya hanya asrama Gryffindor- tahu kalau Hyunbin sangat sangat sangat menaruh perhatian lebih ke si Slytherin manis. Terima kasih pada bibir Seongwu dan Lucas.

"Eum, Patrick. Aku ingin bertanya tentang sesuatu." Alis Hyunbin naik mendengar ucapan Minhyun. Khawatir mulai melanda perasaannya. Tanpa sadar, ia meremat gelas yang ia pegang.

─; Flower-ian [MinhyunBin] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang