Astronomy Tower and Iris

1.6K 329 170
                                    

Semester baru telah dimulai kemarin, dan itu tandanya akan semakin dekat dengan ujian kenaikan tingkat. Ruang rekreasi asrama dan perpustakaan mendadak menjadi area terlarang bagi siswa selain siswa tingkat 5 dan 7.

"Patrick, bukan begitu cara memutarnya!"

"Patrick, sudah kukatakan untuk tidak mencoret buku!"

"Jangan masukkan benda itu, Patrick!"

"Naikkan sedikit tanganmu, Patrick!"

"Astaga, Patrick. Kau salah, ulangi lagi!"

"Patrick!!"

DUGH!

Hyunbin melempar tongkat sihirnya sembarang dan menjatuhkan kepalanya di meja. "Berhenti mengomel, Al! Kepalaku pusing!"

"Bagaimana aku tak berhenti mengomel, kau saja tidak benar mengerjakannya! Kalau begini terus, kau bisa gagal!"

Ya, kali ini Hyunbin belajar tentang ramuan dan Minhyun secara sukarela mau menjadi gurunya. Mereka belajar di ruang kebutuhan dengan alasan karena ingin fokus.

 Mereka belajar di ruang kebutuhan dengan alasan karena ingin fokus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hah, alasan yang sungguh bagus. Ia tak mau mengaku kalau ia ingin berdua saja. Tanpa teriakan memalukan dari rekan Gryffindor-nya.

"Aku sudah memerhatikanmu, tapi tetap saja gagal! berarti, itu bukan salahku!"

Ia tidak bohong kalau ia memerhatikan Minhyun.

Ia memerhatikan bibir Minhyun yang cemberut kalau tidak mengerti, ia memerhatikan jemari Minhyun yang fokus mengaduk ramuan, ia memerhatikan mata Minhyun berkedip lucu kalau ia sedang membaca, intinya ia memang memerhatikan!

"Kalau kau memerhatikan, aku tak melakukan seperti yang kau lakukan!!"

"Tanganku memiliki pikiran sendiri, jadi ia bergera- Aw! Sakit, sayang!" Hyunbin meringis kesakitan setelah jari Minhyun mencubit pinggangnya.

"Sayang?" Tangan Minhyun berhenti mencubit pinggang Hyunbin. Hyunbin tentu saja tidak mendengar gumaman Minhyun karena ia sibuk mengelus pinggangnya.

"Al, pinggangku merah!" Hyunbin menyibakkan sedikit bajunya, memamerkan tato berwarna merah hasil cubitan Minhyun. "kau harus- eh? pipimu memerah. Ada apa?"

"B-bereskan ramuanmu dan ulangi dari awal!" serunya salah tingkah. Minhyun mengambil buku Ramuan dan menutup wajahnya menggunakan buku.

Apa-apaan dia! Bertanya dengan bodohnya mengapa pipiku memerah!! Jelas saja itu karenamu!

Minhyun terus-menerus menutupi wajahnya dengan buku. Hyunbin yang penasaran segera menarik buku itu dan menatap Minhyun bingung.

"Kau baik, Al?" Tanyanya dengan polos.

─; Flower-ian [MinhyunBin] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang