─; Flower-ian [MinhyunBin] [✔️]

Kwak Mansion and Lavender

24 Desember, besok adalah hari Natal. Sebagian besar siswa Hogwarts pulang ke rumah, walaupun ada beberapa siswa yang memilih untuk tetap tinggal di kastil. Hyunbin memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul dengan keluarganya.

Kini, keluarga Kwon sedang duduk bersantai di meja makan keluarga. Nyonya Kwon sekarang sedang memanggang kue kering, untuk membunuh waktu sebelum jam makan malam datang. Hyunbin sendiri tengah terlibat percakapan dengan Joohyuk dan Tuan Kwon.

"Ayah, hyung. Aku menyukai seorang anak laki-laki. Slytherin, ia sangat manis." Hyunbin membuka pembicaraan sore itu.

Joohyuk yang sedang minum teh langsung terbatuk keras, sampai sang adik harus menepuk-nepuk punggungnya agar batuknya mereda.

"Slytherin?" Ayahnya menaikkan alis. "Ya, dan ia muggle-born."

"HAH?!!?!?" Kali ini, suara Nyonya Kwon terdengar dari arah dapur. Bukannya shock karena si bungsu menyukai anak lelaki, ia lebih shock dengan kata 'Slytherin' dan 'muggle'.

"Tidak mungkin! Slytherin tidak pernah bisa dimasuki oleh muggle-born! Dari zaman Mr. Potter sampai zaman ibu bersekolah tidak pernah ada sejarah seperti itu!" Nyonya Kwon bahkan sampai berlari kecil menghampiri anaknya, saking ingin tahunya.

"Tapi ia muggle, bu. Keturunan korea, bermarga Hwang. Ia muggle pertama yang bisa menembus asrama ular itu, katanya." Hyunbin bersikukuh dengan ucapannya.

"Hwang? Bukankah Hwang adalah nama keluarga darah murni dan marga ksatria itu?" Tuan Kwon menyahut. Hyunbin menaikkan bahunya. "Namanya Allen Xaverian Hwang. Hwang Minhyun untuk nama korea-nya."

"Apa ia sangat manis sampai membuatmu tidak melirik perempuan lagi? Lalu bagaimana dengan putri teman ayah yang ingin dekat denganmu?" tanya Joohyuk sinis dan tajam. Hyunbin menatap Joohyuk jengah.

"Kau saja yang mendekatinya. Kalau kau ingin tahu, aku ada foto Al. Ini." Ia menunjukkan potret Minhyun yang tengah berpose v sign saat mereka pergi ke Hogsmeade. Ibunya dan Joohyuk melirik potret itu penuh minat.

Joohyuk terpana. kalau begini rupanya, aku juga mau. Andai aku masuk ke Hogwarts. "Rambut dan kulitnya pucat, mengingatkanku pada-"