Chapter 01

1.7K 92 14
                                    

Jangan lupa vomment :)
Hehe :)



"Gue mau kita putus.."

Jennie hendak pergi meninggalkan lelaki yang membuatnya selalu menangis setiap malam. Lelaki yang ia sangat cintai malah berselingkuh dengan temannya, Tzuyu.

"Plis Jen, gue bisa jelasin ini semua—.."

"Jelasin apaan? Udah jelas kan kemarin gue liat lo bercumbu dengan dia, dan malah Tzuyu mukul pipi gue" Jennie langsung mengambil tasnya lalu menatap lelaki itu lekat.

"Maaf Tuan Kim Mingyu, gue ga bisa lanjut hubungan kanyak gini, kita udah putus, selamat bersenang senang dengan wanitamu" Jennie langsung pergi dari sana dan tak melihat Mingyu yang meneteskan air matanya.

Mingyu memang mencintai Jennie, namun ia juga mencintai Tzuyu. Dia bingung harus memilih siapa, dia juga kecewa dengan tindakannya ini. Dia malah meninggalkan Jennie selama satu bulan dan telah terpergok bercumbu dengan Tzuyu, lebih tepatnya membuat Tzuyu kehilangan keperawanannya.

Padahal Mingyu tak memacari Tzuyu. Jennie yang notabenenya pacar Mingyu dulu pun tak pernah disentuh oleh Mingyu.

Jennie langsung mencari kunci mobilnya dan segera pergi dari caffe tadi. Ia terud menangis dimobilnya sambil mencari nomor seseorang. Salah satu sahabatnya, yaitu Jisoo.

"Jisoo, lo masih dikampus?" Tanya Jennie yang langsung me-loadspeaker handphonenya.

"Iya jen, lo nangis? Kok lo suaranya beda" tanya balik Jisoo. "Iya Jis, lo dimananya? Diperpus?"

"Iya gue diperpus bareng Jin sama temen temennya" balas Jisoo. "Siapa jin? Cowo?" Jennie tak pernah mendengar nama orang itu.

"Iya, dia cowo. Temen baru, kesini aja, udah ada yanv lain kok. Lo utang cerita" pinta Jisoo. Tak lama Jennie mematikan sambungan telfon karena Jennie sudah masuk kehalaman sekolah.

Segera ia parkir mobilnya namun ia tak sengaja menabrak mobil sebelahnya. Alhasil yang punya pun keluar dari mobil.

"Maaf, tadi gue lagi ga fokus" Jennie menundukkan wajahnya. "Iya gpp, lo habis nangis?" Tanya lelaki tersebut. "Keliatan ya?" Jennie langsung menghapus bekas nangis diwajahnya.

"Ya udah gue aja yang parkirin mobil lo, lo diem aja dulu ya" lelaki itu langsung memparkirkan mobil milik Jennie.

"Makasih ya, btw nama lo siapa? Gue traktir deh lo kapan kapan" saut Jennie. "Nama gue Park Jimin, panggil aja Jimin. Ga usah repot repo"

"Gpp, jugaan gue lagi senggang nanti" Jennie langsung pamit. Namun Jimin menghalang, "lo mau kemana?"

"Gue mau kumpul sama temen gue, katanya gue mau dikenalin sama group... siapa ya namanya.. Jin kalo gasalah" balas Jennie.

"Itu group gue, ya udah ayo bareng"

***

"Eh Jennie? Lo bawa siapa?" Jisoo yang tadinya mengobrol dengan Jin, melihatku dengan tatapan bingung.

"Oh gue bawa—.."

"Pacarnya kali" saut Lisa. "Bukan! Dia—.." omonganku terpotong lagi. "Dis tadi ga sengaja nabrak mobil gue, trus gue bantu, eh ternyata kita ngumpul bareng" balas Jimin.

"Tak kira cewe baru lo Jim" saut Jungkook. "Kenalan dulu gih" Jisoo menyuruhku berkenalan. "Nama gue Kim Jennie" mereka akhirnya memberitahu nama mereka.

"Lo deket sama Jin?" Tanyaku pada Jisoo. "A-apaan sih, engga kok, cuman ngobrol doang" balas Jisoo. Aku hanya mengangguk saja. Kulihat Lisa lagi makan bersama Jungkook. Sedangkan Rose lagi ngobrol sama Taehyung.

"Jen, jj kuy" jimin tiba tiba berada disampingku. "H-hah?.. jj?" Au terlalu gugup, wajahnya terlalu dekat denganku.
"Jalan jalan maksudnya, mau ga?" Ajak Jimin sambil memegang tanganku.

Ngalus aja anak ni -kjn

"Kemana?" Tanyaku. "Ya kemana gitu, keliling kampus aja yuk" Jimin menarik tanganku sampai keluar dari kantin.

"Gue ga pamitan, nanti pada bingung nyariin gue" alasanku agar tidak mengelilingi kampus, aku tak suka karena sekarang musim dingin.

"Gue tadi udah bilang, lo kedingingan ya?" Jimin langsung memberikan jaketnya padaku. "E-eh.. lo aja yang make, ntar lo malah kedinginan" aku langsung memberikannya pada Jimin lagi.

"Pake aja, gue suka dingin kok tenang aja" Jimin langsung memasangkan jaketnya padaku. Wajahnya sangat dekat, aku dan dia sama sama melihat setelah detik berikutnya.

"Ehm.. k-kita kesana aja ya, disana anget" Jimin berpaling lalu memegang tanganku, mengajakku kesauna. Sekolah ini banyak sekali fasilitasnya, sampai sauna pun ada.

Akhirnya aku membeli mie dan Jimin membeli ayam. "Kamu suka?" Tiba tiba ia berbicara memakai aku-kamu.

"Gue-lo aja kali, gue ga terbiasa pake kata gitu" sautku sambil memakan mie. "Kok lo lucu sih, makan aja lucu" jimin tertawa. "A-apaan sih, ga ada yang lucu" aku memukul perutnya.

"Sakit tau" ia cemberut, dan membuat wajahnya sok imut. "Lo ga imut jim, jangan dipaksa" aku langsung berpaling ketika wajahnya semakin dekat.

"A-ayam lo belum habis tuh, habisin gih, gue udah mau selesai" aku langsunv mengubah topik pembicaraan.

"Males ah, kenyang" ia kemudian tidur disampingku, akupun juga tertidur. Tidak lama, aku mulai kepanasan, akhirnya aku keluar bersama Jimin karena sudah mulai hangat.

"Gue anter pulang ya, yang lain udah pada pulang" Jimin menarik dan memelukku. "G-gue bisa pulang sendiri" aku langsung mencari kunci mobil. Namun, aku tak menemukannya.

"Jisoo tadi minta pas lo tidur" akhirnya mau tidak mau aku harus pulang bersama Jimin. "Makasih ya jim, lo baik banget"

"Sudah seharusnya kok"

"Hah?" Aku terbengong. Kata katanya seperti aku sedang berpacaran dengannya. "Jangan bengong, nih gue kasih fly kiss" ia langsung memeberiku fly kiss yang membuat pipiku memerah.

Aku langsung berlari kerumah tanpa memikirkan Jimin yang ternyata tertawa melihatku.

-bersambung

Bagus ga sih :(

Forever ; pjm x kjnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang